Hasil Lawatan Jokowi di Dubai: Investasi UEA di IKN hingga Pesanan Kapal PT PAL

17 Juli 2024 18:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan saat tiba (kedua kanan) di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Selasa (16/7/2024).  Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan saat tiba (kedua kanan) di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Selasa (16/7/2024). Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, pada Rabu (17/7).
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari MBZ dan menekankan pentingnya persaudaraan serta kerja sama antara Indonesia dan UEA yang telah terjalin selama 10 tahun terakhir.
"Terima kasih atas sambutan hangat yang mulia, saya sangat menghargai persaudaraan dan kerja sama antar kita selama 10 tahun ini," kata Jokowi.
"Saya juga mengucapkan terima kasih atas penerimaan yang mulia untuk kunjungan presiden dan wakil presiden terpilih Indonesia pada Mei yang lalu. Saya berharap kerja sama indonesia dan UEA terus terjalin dan semakin erat ke depan," lanjutnya.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyoroti empat poin utama yang menjadi fokus kerja sama antara Indonesia dan UEA.
Poin pertama adalah kerja sama perdagangan, di mana Jokowi mengumumkan bahwa perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) telah selesai. UEA menjadi negara Timur Tengah pertama yang memiliki kerja sama CEPA dengan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah perundingan CEPA telah selesai dan UEA adalah negara Timur Tengah pertama yang memiliki kerja sama CEPA dengan Indonesia," terang dia.
Jokowi juga menyambut baik kerja sama sistem pembayaran antara Bank Indonesia dan Bank Sentral UEA, juga kerja sama pembangunan kapal LED oleh PT PAL.
"Serta kerja sama pembangunan kapal LED untuk angkatan laut UEA oleh PT PAL Indonesia. Saya yakin semua ini akan memberikan manfaat positif bagi perdagangan kedua negara," terang dia.
Selanjutnya, Jokowi menyatakan bahwa investasi UEA di Indonesia semakin kuat, dengan salah satu fokus utama Indonesia saat ini adalah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan hilirisasi industri.
"Investasi UEA dan Indonesia semakin kuat dan salah satu yang menjadi fokus Indonesia saat ini adalah pembangunan Ibu Kota Baru Nusantara dan hilirisasi industri," ujar Jokowi.
Presiden Joko Widodo (tengah) berjalan bersama Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (keempat kanan) saat tiba di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab, Selasa (16/7/2024). Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi juga menyoroti kerja sama dalam bidang iklim dan energi bersih. Ia mengapresiasi hubungan investasi proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung di Cirata yang memiliki kapasitas 145 megawatt dan akan dikembangkan hingga 500 megawatt.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga menyambut baik peletakan batu pertama Mangrove Research Center di Bali dan kerja sama pembangkit listrik tenaga nuklir antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia dengan ENEC.
Terakhir, Kepala Negara itu menyambut baik pemberian Zayed Award for Human Fraternity 2024 bagi Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk mendukung toleransi dan modernisasi Islam.
"Yang keempat terkait kerja sama sosial budaya, saya menyambut baik pemberian zayed award for human fraterity 2024 bagi NU dan Muhammadiyah untuk mendukung toleransi dan modernisasi islam," imbuhnya.
Jokowi juga berterima kasih atas pembangunan Masjid Sheikh Zayed dan Rumah Sakit Kardiologi di Solo, serta penamaan jalan dan masjid di Abu Dhabi yang akan mempererat hubungan antara Indonesia dan UEA.
ADVERTISEMENT
Di akhir pidatonya, Jokowi mengundang MBZ untuk berkunjung ke Indonesia pada bulan September tahun ini.
"Terakhir, kalau ada waktu, saya ingin mengundang yang mulia untuk berkunjung ke Indonesia tahun ini di bulan September dan saya merasa sangat terhormat jika yang mulia berkenan memenuhi," katanya.