Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Healing Jadi Tren, DANA Ingin QRIS BI Makin Eksis di Luar Negeri
13 November 2024 15:53 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pelaku usaha layanan keuangan digital menanti langkah Bank Indonesia untuk memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS ) di luar negeri atau QRIS Cross Border inbound.
ADVERTISEMENT
CEO & Co-Founder DANA Vincent Iswara mengatakan perluasan cross border QRIS di luar negeri dinanti sebab dapat mempermudah masyarakat Indonesia yang akan bertolak ke luar negeri seperti untuk liburan atau healing .
“Ke depannya kita menunggu dengan beberapa negara lainnya seperti Jepang, Korea, dan China. Kita menunggu itu semua. Dan ini baik kalau opportunity makin naik lagi, karena tourism makin mudah ke mana-mana,” kata Vincent dalam Diskusi Panel di gelaran The 6th Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2024 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (13/11).
Saat ini QRIS bisa digunakan di berbagai negara, khususnya negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Vincent kemudian bercerita tentang kerabatnya yang berkunjung ke Singapura dan mendapatkan kemudahan bertransaksi dengan QRIS. Bahkan dia menyebut kerabatnya tidak menggunakan uang tunai sama sekali.
ADVERTISEMENT
Terlebih menurut Vincent, kerabatnya menyebut nilai tukar dalam transaksinya melalui QRIS dalam aplikasi DANA terbilang bagus.
“Kemarin (kerabat) di Singapura, tidak menggunakan cash semua sekali. (Katanya) kita semua dari airport sampai pulang, itu hanya pakai DANA (dengan QRIS). Itu sangat mudah, sangat user-friendly, terus exchange rate-nya juga bagus sekali,” terang Vincent.
Meski demikian, ada beberapa tantangan yang harus dibenahi terkait perluasan penggunaan QRIS di luar negeri ini seperti masih ada transaksi yang masih terhambat dan memakan waktu. Tapi dia yakin penggunaan QRIS ke depan makin lebih baik.
Senada dengan Vincent, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, BI, Elyana K. Widyasari juga membeberkan tantangan perluasan penggunaan QRIS di luar negeri. Pertama, hal yang disoroti Elyana adalah permasalahan standar.
ADVERTISEMENT
“Memang kalau di Indonesia kita sudah punya QRIS, sudah punya satu bahasa. Tetapi kalau kita bicara QRIS antar negara dengan negara mitra, belum semua negara memiliki satu bahasa yang sama dengan bahasa yang ada di Indonesia yang standar QRIS,” terangnya.
“Kemudian challenge yang kedua. QRIS tidak berasal dari thailand, Malaysia, atau Singapura. Tetapi banyak merchant dan customer yang belum jadi aware, jadi isu kedua adalah awareness, ini yang mungkin PR kita bersama untuk kita address,” jelas Elyana.
Terakhir tantangan perluasan penggunaan QRIS di luar negeri adalah manajemen risiko yang menurut dia harus ditingkatkan lagi.
“Makin cepat transaksi, makin cepat juga kejahatannya. Nah ini manajemen risiko juga menjadi PR tersendiri buat kita semua,” tutup Elyana.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam catatan kumparan pada Juli 2024 lalu, Bank Indonesia (BI) telah bekerja sama dengan Bank of Korea (BoK) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman terkait pembayaran berbasis QR code. Dengan kerja sama ini, QR Code Indonesian Standard (QRIS) akan bisa digunakan di Korea Selatan (Korsel).
Kerja sama tersebut bertujuan untuk mengakselerasi interkoneksi dan interoperabilitas pembayaran lintas negara dengan menggunakan QR code, yakni QRIS dan QR Code pembayaran Korea Selatan yang akan ditentukan oleh BoK.
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dan Gubernur BoK, Ree Chang-yong, Senin (15/7) di Penang, Malaysia.
Masih di Juli 2024, Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, juga mengatakan Indonesia akan memperluas mitra pembayaran QRIS dengan India, Jepang, dan Uni Emirat Arab (UEA).
ADVERTISEMENT