Hermina Siapkan Modal Rp 700 Miliar Bangun 4 Rumah Sakit

18 April 2018 17:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RS Hermina. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
RS Hermina. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Induk perusahaan rumah sakit Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk, sudah menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 700 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi perusahaan salah satunya membangun 4 rumah sakit. Pembangunan 4 rumah sakit setidaknya menghabiskan dana sekitar Rp 420-440 miliar.
ADVERTISEMENT
"Capex tahun ini Rp 700 miliar itu untuk buka 4 hospital, seperti di Samarinda, di Padang, dan di Jakabaring di Palembang, untuk lokasi yang keempat nanti akan kita disclose," kata Direktur Independen PT Medikaloka Hermina Tbk, Aristo Setiawidjaja usai Due Diligence Meeting & Public Expose di Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (18/4).
Sedangkan belanja modal yang tersisa akan digunakan perusahaan untuk menambah peralatan medis.
Penawaran Saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penawaran Saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
"Sisanya akan ada maintenance untuk eksisting hospital karena hospital yang kita punya juga bertumbuh dan selain itu ada untuk membeli peralatan medis. Jadi total tahun ini Rp 700 miliar," jelasnya.
Saat ini, Hermina baru memiliki 28 rumah sakit yang tersebar di 17 kota di Indonesia. Rinciannya terdiri dari 6 rumah sakit tipe B dan 22 rumah sakit tipe C dengan jumlah dokter yang dipekerjakan sekitar 2.400 orang. Hermina menargetkan bisa memiliki 40 rumah sakit hingga tahun 2020 dengan rata-rata setiap tahun mampu membangun 4 unit rumah sakit baru.
ADVERTISEMENT
Sepanjang 2017, Hermina mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,68 triliun atau naik 19,9% dari sebelumnya Rp 2,23 triliun. Jumlah kumulatif pasien rawat inap tumbuh sebesar 28,6% dari 188.719 pasien di 2016 menjadi 242.741 pasien di 2017. Sedangkan pada periode yang sama, pasien rawat jalan tumbuh sebesar 26,7% atau dari 3,6 juta menjadi 4,5 juta.