Hilirisasi Terintegrasi, Masa Depan Industri Mineral Indonesia

14 Februari 2025 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hilirisasi tambang MIND ID Group. Foto: Dok. MIND ID
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hilirisasi tambang MIND ID Group. Foto: Dok. MIND ID
ADVERTISEMENT
Dalam upaya memperkuat kedaulatan ekonomi Indonesia dan menciptakan nilai tambah bagi komoditas mineral dan batu bara, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID terus mempertegas komitmennya untuk menjadi penggerak hilirisasi terintegrasi.
ADVERTISEMENT
Berbagai inisiatif proyek strategis diluncurkan untuk memastikan pengelolaan sumber daya mineral dilakukan dari hulu ke hilir di dalam negeri, sehingga mampu menciptakan rantai pasok yang lebih baik.
Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menyampaikan bahwa MIND ID melalui seluruh Anggota secara konsisten melaksanakan proyek-proyek hilirisasi yang terintegrasi.
Diharapkan Indonesia mendapat manfaat dari setiap proses peningkatan nilai tambah dan mampu semakin berdaulat di kancah global.
“Dengan pelaksanaan program hilirisasi terintegrasi, kami berupaya memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia dan semakin memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global,” ungkap Heri.
Heri menjelaskan bahwa salah satu proyek hilirisasi yang dijalankan oleh Grup MIND ID adalah Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), perusahaan patungan dari Anggota Grup MIND ID, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium dan PT Aneka Tambang Tbk.
ADVERTISEMENT
Proyek ini memiliki kapasitas output 1 juta ton alumina per tahun untuk kebutuhan produksi aluminium INALUM, yang sebelumnya bahan baku ini diperoleh dari pasar global.
Ilustrasi hilirisasi tambang MIND ID Group. Foto: Dok. MIND ID
Selain itu, Grup MIND ID melalui PT Freeport Indonesia telah membangun smelter tembaga dan akan mengembangkan Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, Jawa Timur. Proyek ini memiliki peran penting dalam integrasi rantai pasok pengolahan tembaga, mulai dari tembaga ore, konsentrat tembaga, hingga akhirnya menjadi katoda tembaga.
Melalui smelter ini, Grup MIND ID juga akan mampu mengolah lumpur anoda menjadi emas, perak batangan, dan Platinum Group Metals (PGM) lainnya untuk memenuhi kebutuhan komoditas investasi masyarakat Indonesia.
Komitmen pelaksanaan hilirisasi terintegrasi juga diwujudkan dalam pengembangan proyek nikel di Halmahera Timur, yang mencakup pembangunan smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) untuk memproduksi nikel serta fasilitas High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk bahan baku baterai kendaraan listrik. Kedua fasilitas ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam industri kendaraan listrik global, tetapi juga menciptakan produk berteknologi dan bernilai tambah lebih tinggi di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Tentu kami akan terus memperkuat integrasi dalam setiap rantai pasok komoditas mineral dan batu bara yang dikelola, sehingga dapat menjadi kontributor bagi peningkatan kinerja ekonomi guna mencapai pertumbuhan 8% ke depannya,” pungkas Heri.
Ilustrasi hilirisasi tambang MIND ID Group. Foto: Dok. MIND ID