Hillcon Gaet 2 Perusahaan Tambang Baru, Pacu Produksi Nikel

23 Desember 2022 19:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Area tambang nikel PT Hillconjaya Sakti di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Foto: Hillconjaya Sakti
zoom-in-whitePerbesar
Area tambang nikel PT Hillconjaya Sakti di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Foto: Hillconjaya Sakti
ADVERTISEMENT
PT Hillconjaya Sakti teken kerja sama dengan dua perusahaan tambang nikel untuk memacu produksi. Anak usaha PT Hillcon ini bergerak di bidang aktivitas perusahaan holding, jasa pertambangan dan konstruksi.
ADVERTISEMENT
Kedua perusahaan tambang nikel tersebut adalah PT Sarana Mineralindo Perkasa (SMP) dan PT Adhi Kartiko Pratama (AKP) terkait. SMP berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah dan AKP berada di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Menurut Direktur Utama Hillcon, Hersan Qiu, sebagai tindak lanjut dari kedua aksi korporasi tersebut, pihaknya telah menandatangani Letter of Intent (LOI) dengan SMP dan AKP yang masing-masing lakukan pada 2 Desember 2022 dan 5 Desember 2022. Hillcon mengharapkan target produksi dari 2 proyek tambang sebesar 6 juta wmt per tahun atau senilai USD 60 juta.
Hersan mengatakan, SMP satu daerah dengan PT Stardust Estate Investment (SEI), dan AKP, lokasinya berdekatan dengan smelter PT VDNI (Virtue Dragon Nickel Industry) dan PT OSS (Obsidian Stainless Steel) di Morosi, Sulawesi Tenggara. Karena itu, hasil tambang dari AKP dan SMP kemungkinan besar akan diserap oleh smelter smelter di wilayah tersebu.
ADVERTISEMENT
Selain mendapatkan komitmen dari dua perusahaan tambang nikel, di bidang konstruksi Hillcon sebelumnya meraih kontrak proyek infrastruktur di kawasan industri Stardust Estate Investment (SEI) senilai USD 123 juta.
“Nilai proyek dan kontrak kerja sama pembangunan pelabuhan mulai berlaku pada 2023,” katanya.
Area tambang nikel PT Hillconjaya Sakti di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Foto: Hillconjaya Sakti
Melalui anak usaha PT Hillconjaya Sakti, Hillcon memperoleh kepercayaan dari PT Satya Amerta Havenport (SAH), perusahaan pengelola pelabuhan di dalam kawasan industri SEI untuk mengerjakan proyek infrastruktur nikel di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah.
Hersan mengemukakan, kerjasama ini semakin menegaskan posisi Hillcon sebagai salah satu pemain utama industri nikel di Tanah Air.
”Hillcon memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik seiring posisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Dengan adanya kerjasama ini, kami optimistis mampu mengembangkan bisnis dan meningkatkan kinerja Hillcon,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kawasan Industri SEI merupakan kawasan industri modern dengan bidang usaha utama di industri nikel yang berada di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Kawasan Industri SEI memiliki tenant yang akan menempati kawasan tersebut, yaitu PT Gunbuster Nickel Industry (1,8 juta ton/tahun ferronikel), PT Nadesico Nickel Industry (1,8 juta ton/tahun ferronikel), dan PT Ideon Nickel Industry Satu (150 ribu ton/tahun ferronikel). Kawasan Industri SEI yang diprakarsai oleh Jiangsu Delong Group, tercatat sudah membangun empat proyek yang tersebar di Kendari dan Morowali Utara.
Selain di Kabupaten Morowali Utara, Hillcon juga memiliki sejumlah proyek nikel di Provinsi Maluku Utara. Perusahaan terlibat dalam dua bidang utama, yaitu sebagai mining contractors dan infrastructure expert.
“Kami optimistis dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan. Ini sejalan dengan semakin banyaknya permintaan untuk melayani proyek-proyek baru di industri pertambangan nikel,” terangnya.
ADVERTISEMENT