Hillcon Garap Proyek Infrastruktur Tambang Nikel di Morowali Utara Rp 1,9 T

12 Desember 2022 12:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Area PT Hillconjaya Sakti, kontraktor proyek infrastruktur tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (12/12/2022). Foto: Dok. Hillconjaya
zoom-in-whitePerbesar
Area PT Hillconjaya Sakti, kontraktor proyek infrastruktur tambang nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Senin (12/12/2022). Foto: Dok. Hillconjaya
ADVERTISEMENT
PT Hillconjaya Sakti mendapatkan proyek infrastruktur tambang nikel di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, senilai USD 123 juta. Nilainya setara Rp 1,92 triliun dengan asumsi kurs Rp 15,642 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
Proyek tersebut terdapat di dalam kawasan industri Stardust Estate Investment (SEI), Morowali Utara. Pemberi proyeknya adalah PT Satya Amerta Havenport, sebuah perusahaan pengelola pelabuhan di kawasan tersebut.
Kerja sama ini dituangkan melalui penandatanganan Kontrak Pembangunan Pelabuhan antara Hillcon dan PT Satya Amerta Havenport. Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan pada 18 Juli 2022 oleh Hersan Qiu selaku Direktur Utama Hillcon dengan Wisma Bharuna selaku Direktur Utama PT Satya Amerta Havenport dan Direktur Utama PT Gunbuster Nickel Industri.
Hersan mengatakan kerja sama ini menegaskan posisi Hillcon sebagai salah satu pemain utama di industri nikel Tanah Air. Menurutnya, Hillcon memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang baik seiring posisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
“Dengan adanya kerja sama ini, kami meyakini dapat mengembangkan bisnis dan meningkatkan kinerja perseroan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (12/12).
Smelter nikel PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM). Foto: PT Antam
Kawasan Industri SEI merupakan kawasan industri modern dengan bidang usaha utama di industri nikel. Kawasan ini memiliki tenant yang akan menempati kawasan tersebut yaitu PT Gunbuster Nickel Industry (1.800.000 ton/tahun feronikel), PT Nadesico Nickel Industry (1.800.000 ton/tahun feronikel), dan PT Ideon Nickel Industry Satu (150.000 ton/tahun feronikel). Kawasan Industri SEI yang diprakarsai oleh Jiangsu Delong Group, tercatat sudah membangun empat proyek yang tersebar di Kendari dan Morowali Utara.
Selain di Kabupaten Morowali Utara, Hillcon juga memiliki sejumlah proyek nikel di Provinsi Maluku Utara. Perseroan terlibat dalam dua bidang utama yakni sebagai mining contractors dan infrastructure expert.
ADVERTISEMENT
Hilirisasi nikel ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi yang ingin Indonesia tidak hanya menjual komoditas mentah ke luar negeri. Dengan adanya hilirisasi nikel, yang diekspor Indonesia bukan lagi bijih nikel, tapi bahan baku yang sudah diolah menjadi barang jadi seperti feronikel dengan nilai tambah tinggi.