Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Hindari Persaingan, Erick Minta BRI Biayai UMKM Desa & Bank Mandiri ke UMKM Kota
3 Juli 2022 14:22 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Sejak menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir melakukan banyak perombakan di perusahaan negara. Salah satu transformasi yang paling mencolok dilakukan ke bank-bank BUMN atau Himpunan Bank Negara (Himbara).
ADVERTISEMENT
Dia bercerita, saat dirinya ke BRI dua tahun lalu ketika baru diangkat menjadi menteri, 80 persen pinjaman BRI ke korporasi. Bukan ke UMKM. Dia pun meminta Direksi dan Komisaris BRI mengembalikan bisnis utama BRI ke pembiayaan untuk UMKM dan rakyat.
"Alhamdulillah, pembiayaan Bank Rakyat Indonesia setelah 2,5 tahun, sekarang sudah di 85 persen kepada UMKM lagi kembali. Nah, untuk itu kita memerlukan lokomotif besar untuk UMKM," kata Erick dalam acara Halalbihalal IKA UNPAD di Bandung, Minggu (3/7).
ADVERTISEMENT
Sementara itu mengutip laporan keuangan BRI, penyaluran kredit pada 2019 mencapai Rp 908,88 triliun. Dari jumlah itu, porsi kredit UMKM sudah mencapai 79 persen. Di 2020, portofolio kredit BRI untuk UMKM naik menjadi 82,13 persen dari total kredit sebesar Rp 948,4 triliun.
Pada 2021, alokasi kredit BRI untuk segmen UMKM meningkat lagi jadi 83,86 persen. Adapun total kredit dan pembiayaan BRI Group telah menembus Rp 1.042,87 triliun.
Pembiayaan Kredit Ultra Mikro
Sementara itu terkait lokomotif besar yang dimaksud Erick Thohir, adalah pembentukan Holding Ultra Mikro. Di dalamnya, ada BRI, PT Permodalan Nasional Madani (persero) atau PMN, dan PT Pegadaian (persero). Dari ketiga BUMN tersebut, Erick mengatur agar PMN Mekaar memberikan pembiayaan ke UMKM Rp 1 juta hingga Rp 4 juta dan PMN Plus bisa naik pinjamannya ke Rp 10 juta.
ADVERTISEMENT
Pegadaian bisa memberikan modal ke UMKM Rp 50 juta hingga Rp 100 juta dan BRI jadi yang paling besar menyalurkan pinjaman di atas Rp 100 juta ke UMKM. "Jadi semua ada tangga yang kita prioritaskan. Bukan berarti kita anti perusahaan besar, tidak. Yang besar harus tumbuh dan yang kecil harus menjadi prioritas," terangnya.
Pengaturan ini dilakukan, kata dia, agar penyaluran kredit ke UMKM Indonesia bisa lebih banyak lagi. Menurutnya, Indonesia masih kalah dengan Malaysia dan Thailand yang penyaluran kredit ke UMKM di negara mereka sudah 50 persen, sementara Indonesia baru 20 persen dari total pembiayaan yang ada.
Dengan target tersebut, pemerintah juga sudah menambah alokasi dana untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di APBN dari Rp 260 triliun tahun lalu menjadi Rp 338 triliun tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Artinya apa? Kita sekarang coba bertahap menargetkan sampai 30 persen dan kota berharap terus naik ke 50 persen dan ke depannya seperti negara tetangga," jelas dia.
Bank Mandiri Fokus ke UMKM Perkotaan
Selain ke BRI, Erick Thohir juga meminta Bank Mandiri fokus membiayai UMKM tapi khusus yang di perkotaan. Tugas ini merupakan tambahan dari penyaluran kredit Bank Mandiri yang selama ini fokus ke korporasi.
Menurut Erick, pada 2045, 73 persen penduduk Indonesia pindah ke kota. Karena itu, UMKM yang ada di perkotaan juga harus dimudahkan dalam mencari pinjaman. Ceruk bisnis inilah yang harus ditangkap oleh Bank Mandiri.
"Bank Mandiri, kita fokuskan untuk korporasi, tetapi bukan berarti meninggalkan UMKM, tidak. Bank rakyat Indonesia fokus pada UMKM di pedesaan, bank mandiri fokus pada UMKM perkotaan," ujar Erick.
ADVERTISEMENT
Tak hanya memberikan modal ke UMKM perkotaan, Erick juga mau Bank Mandiri mendampingi mereka mendapatkan akses produk atau bahan baku yang bagus agar nilai tambahnya meningkat.
"Maka Bank Mandiri fokus misalnya mencoba mendekati warung yang ada di perkotaan karena warung-warung yang ada di perkotaan butuh pendanaan dan mayoritas warung di kota itu 60 persen itu informal, artinya apa? Para pegawai yang kerja harian. Kalau mereka sakit, artinya apa? Itu keluarganya enggak makan hari itu," ujar dia.