Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hingga April 2021, Anak Usaha RNI Produksi 37 Juta Jarum Suntik untuk Vaksinasi
16 Mei 2021 16:24 WIB
ADVERTISEMENT
PT Mitra Rajawali Banjaran mencatat telah memproduksi 37 juta alat suntik sekali pakai (ASSP) per April 2021. Mitra Rajawali merupakan anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) PT RNI .
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT RNI, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan sebagai upaya mendukung Pemerintah dalam program vaksinasi COVID-19, RNI telah mempersiapkan pengadaan jarum suntik sejak tahun lalu. Menurutnya, terdapat peningkatan signifikan permintaan produksi jarum suntik hingga mencapai 36.775.000 unit pada 2020 ditambah produksi sampai dengan April 2021 tercatat berkisar 665 ribu unit.
"Di 2020 permintaan produksi jarum suntik meningkat hingga 55 persen dari realisasi tahun sebelumnya yakni dari 23.647 pcs meningkat menjadi 36.775 pcs. Peningkatan ini tentunya untuk persiapan pemenuhan kebutuhan vaksin tahun ini," kata Arief dalam keterangan tertulis, Minggu (16/5).
Berdasarkan laman resmi Satgas COVID-19 per 15 Mei 2021, sebanyak 13.721.627 orang sudah vaksinasi pada gelombang pertama. Sedangkan jumlah vaksinasi gelombang kedua berkisar 8.954.300 orang. Sesuai dashboard resmi Kementerian Kesehatan RI, sasaran jumlah vaksin pertama dan kedua ditargetkan mencapai 40.349.049 orang meliputi tenaga kesehatan, lanjut usia, dan petugas publik.
ADVERTISEMENT
Target Produksi 100 Juta Jarum Suntik
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan, saat ini sejumlah negara produsen vaksin COVID-19 memutuskan untuk membatasi ekspor komoditas dan salah satu upayanya adalah dengan cara pengadaan vaksin di dalam negeri. Hal yang perlu diperhatikan pemerintah selain ketersediaan vaksin adalah penyediaan jarum suntik buatan lokal mengingat kebutuhan tahun ini akan sangat tinggi. Salah satu pemenuhannya dapat melibatkan perusahaan pelat merah BUMN.
Menanggapi hal itu, Arief menilai untuk mengakomodir kebutuhan vaksinasi tersebut, RNI berkomitmen mampu memenuhi pengadaan jarum suntiknya. Harapannya tidak ada krisis jarum suntik dalam pemenuhan vaksinasi secara nasional.
Bahkan Ia menargetkan sampai dengan akhir 2021 nanti RNI akan memproduksi jarum suntik hingga 80-100 juta unit ASSP untuk kebutuhan alat kesehatan di beberapa rumah sakit maupun untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Kami sediakan penyediaan jarum suntik dalam negeri produksi pabrik kami di Bandung mengingat kebutuhan vaksinasi terus meningkat," terang Arief.
Sementara itu, Direktur Komersial PT RNI Frans Marganda Tambunan menambahkan pendistribusian segmen usaha alat kesehatan seperti jarum suntik didistribusikan melalui anak usaha perusahaan lainnya dibidang distribusi dan perdagangan.
“Segmen alat kesehatan juga kami terapkan integrasi hulu ke hilir, pendistribusiannya melalui anak usaha RNI group PT Rajawali Nusindo," ujarnya.
Frans melanjutkan sistem integrasi komersial ke depan tidak tertutup kemungkinan perluasan sinerginya dengan BUMN lainnya.
Sebagai informasi ASSP atau Auto Disable Syringe yang diproduksi RNI melalui anak usaha PT Mitra Rajawali Banjaran telah memiliki standar kualifikasi PQS (Performance, Quality, and Safety) dari World Health Organization atau WHO. Kualitas produk alat kesehatan RNI Group ini telah diuji oleh Laboratorium Independen.
ADVERTISEMENT