Hingga November 2019, Penyaluran KUR untuk TKI Rp 804,5 Juta

30 Desember 2019 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Ilustrasi rekrutmen tenaga kerja Indonesia oleh perusahaan Jepang. Foto: Dok: Kementerian Ketenagakerjaan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rekrutmen tenaga kerja Indonesia oleh perusahaan Jepang. Foto: Dok: Kementerian Ketenagakerjaan
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melaporkan, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mencapai sekitar Rp 804,5 juta hingga November 2019.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data BNP2TKI, realisasi KUR tahun ini lebih besar dibanding sepanjang tahun lalu yang sekitar Rp 605 juta.
KUR ini dibutuhkan untuk membeli tiket, biaya pelatihan, dan biaya untuk keluarga TKI yang ditinggalkan. Plt Kepala BNP2TKI, Tatang Budie Utama Razak, mengatakan bahwa pada tahun ini realisasi pengiriman TKI mencapai 188.535 orang.
“Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) target 170.500 TKI (pada tahun 2019),” katanya saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta Selasa, Senin (30/12).
Palaksana Tugas (Plt) Kepala BNP2TKI, Tatang Budie Utama Razak di Kantornya Saat Paparan Capaian Akhir Tahun 2019, Jakarta, Senin (30/12). Foto: Abdul Latif/kumparan
Saat ini, BNP2TKI juga tengah mengembangkan skema baru penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri, yaitu program penempatan langsung (Direct Hiring) sektor formal Taiwan Skema Special Placement Program to Taiwan (SP2T). Hingga 23 Desember 2019 sebanyak 11 PMI telah ditempatkan melalui program tersebut.
ADVERTISEMENT
“Selain program SP2T, skema baru penempatan PMI ke luar negeri adalah spesifik skill workers ke Jepang,” ungkapnya.
Sementara secara tahunan sejak 2014 hingga 2019 BNP2TKI telah menyalurkan sebanyak 1.785.915 TKI ke berbagai negara. Adapun 50,92 persen bekerja di sektor formal. Sementara 49,07 persen bekerja di sektor nonformal.