Hingga Oktober 2022, Realisasi Program Sejuta Rumah Mencapai 979.592 Unit

14 November 2022 18:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan. Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan. Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian PUPR melaporkan hingga Oktober 2022 realisasi program sejuta rumah (PSR) sudah mencapai 979.592 unit, yang terdiri dari rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan rumah bagi non MBR.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, merinci, realisasi pembangunan rumah bagi masyarakat MBR adalah sebanyak 721.559 unit dan 258.033 unit rumah Non MBR.
"Sampai dengan 31 Oktober 2022, realisasi Program Sejuta Rumah telah mencapai 979.592 unit yang terdiri dari 721.559 unit rumah MBR 74 persen dan 258.033 unit rumah Non MBR 26 persen," ujar Iwan kepada kumparan, Senin (14/11).
Iwan mengaku optimistis bahwa target program sejuta rumah dapat terwujud. Hal ini dengan melihat tren capaian yang positif dari tahun ke tahun.
"Sejak dicanangkan mulai tahun 2015 hingga saat ini jumlah hasil pembangunan rumah di Indonesia terus meningkat," kata dia.
Dalam mendukung Program Sejuta Rumah tersebut, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR mencatat capaian total pemenuhan kebutuhan rumah layak huni tahun 2015 hingga 2021 adalah sebanyak 6.871.094 unit.
ADVERTISEMENT
Menurut Iwan, berbagai inovasi dan terobosan telah diupayakan untuk mencapai target tersebut, seperti pemanfaatan tanah pemerintah untuk pembangunan perumahan, membangun perumahan mixed-use melalui pembiayaan investasi dan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) hingga mendorong perumahan susun berbasis transit oriented development (TOD).
Selain itu, kata dia, dilakukan kolaborasi dengan perbankan dalam penyediaan perumahan MBR, memberikan kemudahan perizinan perumahan MBR dengan mempercepat penerapan PBG dan sebagainya.
Ia melihat agar kesinambungan PSR dapat terus berlanjut. Untuk menjawab kenaikan permintaan terhadap hunian yang layak dan terjangkau, Kementerian PUPR berkomitmen melanjutkan program ini pada tahun 2023.
Pembangunan Rumah di tengah Ketidakpastian Ekonomi
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan. Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Iwan menambahkan bahwa saat ini Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen pada Oktober 2022. Selain itu, tingkat inflasi pada tahun 2022 juga diperkirakan akan berada di atas batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4 persen year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Kenaikan suku bunga berpotensi menurunkan kredit sektor properti. Sebab, tingginya suku bunga dan biaya pinjaman berdampak pada kenaikan harga material, biaya jasa transportasi, dan 174 sektor lain yang terpengaruh. Sektor perumahan merupakan salah satu yang tumbuh positif di tengah pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Didukung dengan pendataan capaian PSR yang lebih tersistem dan terintegrasi melalui aplikasi, serta sosialisasi PSR yang cukup masif di tahun 2022 dan adanya dukungan pendataan dari Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan, kami optimis capaian program sejuta rumah di tahun 2022 ini dapat mencapai target yang ditetapkan," ujarnya.