Holding Rumah Sakit BUMN Bidik Pendapatan hingga Rp 10 Triliun

10 Februari 2020 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana RS Pelni milik BUMN di Jakarta Barat, Rabu (22/5). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana RS Pelni milik BUMN di Jakarta Barat, Rabu (22/5). Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah perusahaan pelat merah tengah menyiapkan diri untuk membentuk Holding Rumah Sakit BUMN. Pada fase pertama ini, baru dua perusahaan yang melakukan konsolidasi, yakni PT PELNI (Persero) dengan PT Pertamina (Persero).
ADVERTISEMENT
Nantinya, ada 64 BUMN yang akan tergabung dalam Holding BUMN RS atau Indonesia Healthcare Corporation (IHC).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pada fase pertama ini pendapatan konsolidasinya ditargetkan mencapai Rp 5,6 triliun. Namun nantinya jika telah terbentuk holding yang diikuti 64 BUMN, pendapatannya ditargetkan mencapai Rp 8-10 triliun.
"Kalau secara revenue diawali hampir Rp 5,6 triliun dengan EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) Rp 510 miliar, tapi ini kan belum konsolidasi dan maksimal. Diharapkan ke depan bisa kurang lebih Rp 8 triliun," ujar Erick Thohir di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/2).
"Bisa Rp 8-10 triliun revenue konsolidasi di masa depan," tambah Direktur Utama PT Pertamina Bina Media IHC, Fathema Djan Rachmat.
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Erick melanjutkan, fokus dari konsolidasi rumah sakit BUMN itu bukan hanya mengejar pendapatan, tapi juga mengedepankan kualitas dan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Message-nya bagaimana dengan konsolidasi rumah sakit ini yang tadinya rumah sakit ini dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang tidak fokus ke dunia kesehatan, sekarang jadi fokus di kesehatan. Tapi tak cukup dari itu, yang dituntut menjadi expert di bidangnya," jelasnya.
Diharapkan Juni 2020 konsolidasi beres dilakukan, sehingga holding BUMN ini akan terbentuk pada akhir tahun ini.
"Saya rasa konsolidasi ini Juni sudah berjalan. Di akhir tahun Ini juga sudah mulai bisa konsolidasi yang lebih besar lagi," tambahnya.