Hong Kong Berminat Kucurkan Dana untuk Investasi Ramah Lingkungan di RI

21 Januari 2023 6:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bersama Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo-Po di Davos, Swiss, Kamis (19/1/2023) malam. Foto: Kementerian Investasi/BKPM
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bersama Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo-Po di Davos, Swiss, Kamis (19/1/2023) malam. Foto: Kementerian Investasi/BKPM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada hari terakhir kunjungan kerja dalam rangka menghadiri World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2023, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bertemu Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo-Po, Kamis (19/1) malam. Diskusi kedua menteri dilaksanakan sebagai upaya mempererat kerja sama ekonomi khususnya di bidang investasi antara Indonesia dengan Hong Kong.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan ini, Bahlil menyampaikan apresiasi atas investasi asal Hong Kong. Apalagi pada 2021 lalu berhasil berada di peringkat ke-2 dan menggeser posisi China untuk negara dengan Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar ke Indonesia serta selalu berada pada peringkat 5 besar dalam 5 tahun terakhir.
Kata Bahlil, perekonomian Indonesia saat ini sedang dalam kondisi prima dan Pemerintah Indonesia tengah mendorong investasi penciptaan nilai tambah melalui hilirisasi yang berorientasi pada energi dan industri hijau ramah lingkungan.
"Ekonomi hijau memang sedang tumbuh, namun aliran investasinya tidak merata terutama ke negara-negara berkembang. Hubungan baik antara kedua negara ini bisa dipererat melalui pembiayaan investasi ramah lingkungan,” jelas Bahlil kepada wartawan di Davos.
ADVERTISEMENT
Menurut Bahlil, pembiayaan ramah lingkungan masih bisa dioptimalkan di wilayah Asia Tenggara. Ditambah lagi, Indonesia memiliki sejumlah proyek investasi ramah lingkungan termasuk di dalamnya terkait dengan transisi energi dan pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik. Potensi tersebut dapat dikembangkan dan dimaksimalkan bersama-sama.
Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo-Po menyampaikan, Indonesia dan Hong Kong selalu menjadi mitra yang baik di bidang investasi juga perdagangan, dan oleh karena itu perlu semakin mempererat kerja sama antar kedua negara. Paul juga mengapresiasi pertumbuhan Indonesia yang sangat pesat berkat pemerintahan yang cakap.
“Kami juga ingin menawarkan kesempatan kepada Indonesia untuk memanfaatkan posisi Hong Kong sebagai pusat/hub keuangan global. Pada tahun lalu, kami menjadi negara nomor satu di Asia dengan nilai pembiayaan ramah lingkungan terbesar yang mencapai USD 65-67 juta. Jika ada proyek yang memerlukan pembiayaan hijau, mohon infokan kepada kami dan pasti akan kami bantu,” ungkap Paul.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi Hong Kong di Indonesia selama kurun waktu 5 tahun terakhir mencapai USD 19 juta dengan tiga sektor realisasi investasi tertinggi yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya (USD 9,67 juta); sektor listrik, gas, dan air (USD 3,14 juta); serta perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (USD 1,92 juta).