Hotel dan Restoran Masih Berat untuk Bangkit di Tengah Pandemi COVID-19

9 Mei 2021 18:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kamar hotel  Foto: Dok. Teraskita Hotel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kamar hotel Foto: Dok. Teraskita Hotel
ADVERTISEMENT
Sektor hotel dan restoran di Indonesia belum bisa sepenuhnya bangkit dari serangan pandemi COVID-19. Apalagi, masih adanya pembatasan termasuk larangan mudik membuat sektor tersebut masih terjatuh.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Sudrajat, menginginkan segera bangkit kembali. Namun, ia tidak bisa memungkiri COVID-19 yang membuat sektor yang digelutinya harus terpukul.
Sudrajat mengungkapkan saat ini yang sudah terlihat ada pergerakan positif adalah di restoran. Hal itu karena di Ramadhan kali ini masyarakat sudah mulai menggelar buka puasa bersama.
“Kesimpulannya hotel saat ini sedang sangat-sangat berat. Sedangkan restoran karena memang sudah menjadi tradisi di minggu kedua, ketiga (Ramadhan) mulai banyak makan di luar. Jadi agak sedikit meningkat dibandingkan minggu-minggu sebelumnya,” kata Sudrajat saat dihubungi kumparan, Minggu (9/5).
Sudrajat belum bisa membeberkan berapa kenaikan yang dialami di restoran. Ia hanya memastikan pergerakan positif tersebut masih belum bisa membuat pengusaha restoran langsung untung.
ADVERTISEMENT
“Kalau dikalkulasikan dengan biaya sewa misalkan yang di mal dan lain-lain tidak akan nutup, tapi kalau malnya punya perhatian untuk saling bagi rasa bahwa kondisi seperti ini sewa bisa dikurangi maka bisa hidup terus,” ujar Sudrajat.
Ilustrasi dapur restoran Foto: Shutter Stock
Sudrajat menganggap saat ini kondisinya dilematis. Di satu sisi bisnis hotel, restoran, hingga pariwisata ingin digenjot pemulihannya. Hanya saja, ancaman COVID-19 masih nyata. Kalau tidak hati-hati permasalahannya akan semakin lama penyelesaiannya.
Senada, Sekretaris Jenderal Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, mengakui kondisi masih sulit termasuk karena adanya larangan mudik dan perubahan berbagai kebijakan pemerintah dalam menangani COVID-19.
Maulana merasa sektor hotel dan restoran pertumbuhannya masih berat. Ia menganggap kalau dibanding tahun lalu masih ada potensi lebih tinggi sedikit atau malah lebih rendah.
ADVERTISEMENT
“Jika dibanding 2019 sudah bsa dipastikan rendah jauh,” ungkap Maulana.