Hotel Terimbas Pandemi, Jasa Anjing Pelacak Ikutan Kehilangan Omzet Ratusan Juta

10 Agustus 2021 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pawang bersama anjing pelacak K9 Bali.  Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pawang bersama anjing pelacak K9 Bali. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terpuruknya bisnis perhotelan imbas pandemi COVID-19 turut memberi dampak bisnis lainnya yang mengitarinya. Kehilangan penghasilan juga dirasakan oleh penyedia jasa keamanan anjing pelacak K-9.
ADVERTISEMENT
CEO Pandawa Dewata Tigapuluh, Lucky Taihuttu, mengakui kian beratnya beban operasional sejak pandemi. Pandawa Dewata Tigapuluh merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa keamanan K-9 di Bali.
Sejak tahun 2015, para pawang beserta anjing pelacak menyediakan jasa cegah tangkal bahan peledak, cegah tangkal narkotik, hingga cegah tangkal pencurian dan kriminal.
Menurut Lucky, tadinya ia mengantongi kontrak kerja sama setidaknya dengan 3 hotel di Bali. Kini hanya menyisakan satu kontrak saja dan itu pun dengan pembayaran yang cuma 50 persen.
Imbasnya, dia mesti kehilangan penghasilan hingga ratusan juta rupiah per bulannya. Ini dihitung dari satu kontrak hotel biasanya biaya jasa berkisar antara Rp 50 juta sampai Rp 55 juta per bulan.
"Hari normal kita kurang lebih dapat nilainya sekitar hampir Rp 55 jutaan per bulan, tapi kurangnya saat ini 50 persen. dengan adanya pengurangan tersebut otomatis saya minus setiap bulan, dari mulai pandemi tahun lalu sampai hari ini," cerita kumparan, Selasa (10/8).
Pawang bersama anjing pelacak K9 Bali. Foto: Dok. Pribadi
Mau tidak mau, kehilangan omzet ini juga membuatnya kesulitan mempertahankan para pawang untuk tetap bekerja. Dari yang tadinya ada 40 pawang yang ia latih sendiri selama nyaris setahun, kini hanya tersisa 7 orang yang mampu dipekerjakan.
ADVERTISEMENT
"Pawang dari 40 orang sekarang tinggal 7 orang, sudah dirumahkan dari Maret tahun lalu. Untungnya mereka mendapatkan bantuan BPJS Ketenagakerjaan. Investasi hilang bukan karena anjing saja, tapi investasi ilmu pada mereka," jelas Lucky.
Lucky mempunyai sebanyak 50 ekor anjing K-9. Saat ini hanya 10 ekor yang bekerja didampingi 4 orang pawang.
Pawang bersama anjing pelacak K9 Bali. Foto: Dok. Pribadi
Kendati demikian, biaya perawatan tetap menjadi prioritas. Setidaknya buat asupan gizi berupa dog food kering dan daging ayam, ia harus menghabiskan uang Rp 15 juta per bulan.
Buat menutupi biaya makan dan perawatan anjing-anjing ini, Lucky pun mesti merelakan semua tabungannya terkuras habis. Ia lebih memilih itu ketimbang melepasliarkan seluruh peliharaannya yang sudah jarang bertugas sebagai anjing pelacak tersebut.
ADVERTISEMENT
"Apakah saya akan bunuh semua anjing saya? kan enggak mungkin. Saya tidurkan semua saya suntik, tapi bagi saya apakah tega saya seperti itu? Karena itu kan anak saya," tutupnya.
Pawang bersama anjing pelacak K9 Bali. Foto: Dok. Pribadi