HRTA Bidik Laba Bersih Naik 39 Persen di 2024 Meski Rupiah Melemah

24 April 2024 18:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Virtual Public Expose PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Rabu (24/4/2024). Foto: Fariza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Virtual Public Expose PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Rabu (24/4/2024). Foto: Fariza/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) menargetkan kenaikan pendapatan dan laba bersih di tahun 2024 ini, meskipun ada tren pelemahan rupiah dan situasi konflik geopolitik yang tidak menentu.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto, menargetkan peningkatan penjualan dari ekspor sebesar 20 persen dibandingkan tahun 2023, sementara target pendapatan 48 persen, dan laba bersih 39,34 persen.
Perusahaan mencatatkan laba bersih sepanjang 2023 sebesar Rp 305,80 miliar, naik 20,62 persen (yoy) dan pendapatan melesat 85,84 persen menjadi Rp 12,86 triliun.
"Target kita di 2024 revenue kita as a whole kita coba naik year on year sekitar 48 persen jadi Rp 18,9 triliun, lalu net profit juga kita berharap bisa meningkat 39,34 persen year on year menjadi sekitar Rp 425 miliar," ungkapnya saat public expose, Rabu (24/4).
Sandra mengakui masih optimistis dengan bisnis emas di dalam negeri, meskipun saat ini rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS dan harga emas yang meskipun sedang tinggi namun cenderung tidak stabil di pasar spot.
ADVERTISEMENT
Petugas menunjukan logam mulia emas di kantor Galeri 24 Pegadaian, Kamis (18/4/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Kalau kita lihat di jangka pendek waktu harga belum stabil, maka penjualan emas terpengaruh terhadap tren pelemahan rupiah dan penguatan harga emas spot di market," jelas dia.
Secara jangka pendek, lanjut Sandra, tingginya harga emas mendorong masyarakat menjual emasnya atau buyback. Di sisi lain, dia menyebut masyarakat masih melihat emas sebagai safe haven yang menjanjikan di tengah konflik Iran-Israel.
"Bisnis emas di Indonesia dan dunia memang akan tetap baik market emas, apalagi didorong dengan situasi geopolitik yang semakin tidak menentu khususnya kita tidak pernah membayangkan tiba-tiba Iran menyerang Israel," lanjut Sandra.
Dengan begitu, Sandra optimistis harga emas dunia bisa menembus USD 3.000 per troy ounce di tahun 2024.
"Sebenarnya dengan harga emas naik, orang yang melakukan buyback tidak terlalu besar, jadi sampai bulan-bulan ini penjualan masih baik," pungkasnya.
ADVERTISEMENT