Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Huayou Bakal Garap Mayoritas Proyek Baterai Kendaraan Listrik
24 April 2025 12:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan perusahaan asal China, Zhejiang Huayou Cobalt bakal mengisi sebagian besar investasi di proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) setelah LG menarik modalnya.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ikhwan mencatat total investasi proyek ekosistem baterai EV sebesar USD 9,8 miliar tak akan berubah.
Sebab, telah dilakukan groundbreaking proyek Joint Venture (JV) dengan total investasi sekitar USD 1,1-1,2 miliar.
Perusahaan patungan dalam proyek ini akan mengerjakan mulai dari pertambangan, pabrik nickel matte, prekursor, katoda, anoda, sel baterai, hingga daur ulang baterai yang terbagi menjadi 4 joint venture (JV).
Usai LG pergi, Ikhwan membenarkan, sisa nilai investasi sebesar USD 8,6 miliar akan diisi sebagian besar oleh Huayou Cobalt.
"Tapi yang jelas, Huayou very clear dia akan punya kontribusi di hampir sebagian besar ekosistem ini. Pasti akan bekerja sama nanti dengan partner-partner lainnya yang akan kita coba approach juga," ucap Ikhwan ketika dihubungi, Kamis (24/4).
ADVERTISEMENT
Ikhwan mengungkap bakal bertemu dan diskusi soal kelanjutan nilai sebagian besar investasi di minggu ini tertanggal 24 April 2025-4 Mei 2025.
"Nah kita juga ini baru mau ketemu insya Allah kalau tidak di minggu ini, minggu depan, kita akan ketemu dengan pihak huayou-nya yang membahas seperti ini," ucap dia.
Tahapan lebih lanjut usai LG hengkang dari konsorsium proyek baterai EV ini, pemerintah dengan perusahaan BUMN terkait bakal membuat desain baru.
"Pemerintah Indonesia dengan BUMN-nya, nanti akan kita buat seperti apa desainnya. Dari situlah baru kita punya rencana untuk kemudian nanti melibatkan pihak-pihak lain," terang Ikhwan.
Sebelumnya, LG Energy Solution (LGES) menarik investasinya senilai Rp 129,9 triliun dari proyek pengembangan rantai pasok baterai EV terintegrasi di Indonesia. Kini, perusahaan asal China, Zhejiang Huayou Cobalt, masuk menggantikan LG.
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala BKPM dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, mengatakan LG tidak sepenuhnya mundur dari megaproyek baterai EV di Indonesia. Posisi LG dalam proyek tersebut digantikan oleh Huayou yang sebelumnya juga sudah tergabung dalam konsorsium LG dalam proyek tersebut.
"Kita juga ingin berinvestasi ini berjalan, oleh sebab itu memang diputuskan untuk proyek ini tetap berjalan, tetapi memang digantikan oleh partner lain. Partner lain ini juga sudah berjalan, diskusinya,” kata Rosan dalam keterangan pers Sekretariat Presiden, Rabu (23/4).
Dengan keluarnya LG dari konsorsium, Huayou akan menjadi pemimpin dari konsorsium proyek tersebut. Rosan juga memastikan total investasi proyek pengembangan rantai pasok baterai tersebut tidak berubah dan tetap berjalan dengan mitra baru yakni PT Antam (Persero) dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).
ADVERTISEMENT