Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Huayou Masuk, Gantikan LG di Proyek Baterai Mobil Listrik RI Senilai Rp 129 T
24 April 2025 8:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perihal LG, perusahaan tersebut awalnya bergabung dalam megaproyek pengembangan rantai pasok baterai EV mulai dari dari pertambangan, pabrik nickel matte, prekursor, katoda, anoda, sel baterai, hingga daur ulang baterai. Hal ini terbagi ke dalam 4 joint venture (JV), di mana LG sudah merealisasikan JV nomor 4 dengan investasi senilai USD 1,1 miliar.
Menteri Investasi/Kepala BKPM dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, mengatakan LG tidak sepenuhnya mundur dari megaproyek baterai EV di Indonesia. Posisi LG dalam proyek tersebut digantikan oleh Huayou yang sebelumnya juga sudah tergabung dalam konsorsium LG dalam proyek tersebut.
"Kita juga ingin berinvestasi ini berjalan, oleh sebab itu memang diputuskan untuk proyek ini tetap berjalan, tetapi memang digantikan oleh partner lain. Partner lain ini juga sudah berjalan, diskusinya,” kata Rosan dalam keterangan pers Sekretariat Presiden, Rabu (23/4).
ADVERTISEMENT
Dengan keluarnya LG dari konsorsium, Huayou akan menjadi pemimpin dari konsorsium proyek tersebut.
Rosan juga memastikan total investasi proyek pengembangan rantai pasok baterai tersebut tidak berubah dan tetap berjalan dengan mitra baru yakni PT Antam (Persero) dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC). Proyek tersebut memiliki nilai investasi sebesar USD 9,8 miliar.
Sebagai pengganti LG, Huayou diketahui sudah memiliki investasi di beberapa daerah dengan teknologi yang hampir sama dengan LG.
"Mereka sudah berinvestasi sebelumnya, bahkan jauh lebih besar. Mereka pun sudah berinvestasi di daerah Weda Bay. Jadi mereka sudah sangat-sangat paham, sangat-sangat mengerti dan di saat bersamaan dia juga sudah mempunyai resources untuk pengembangan ini ke depannya," ujar Rosan.
Pasar Kendaraan Listrik Dinilai Menurun
Terkait mundurnya LG, Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani, melihat menurunnya permintaan dari pasar kendaraan listrik menjadi salah satu faktor. Dengan kondisi tersebut Shinta melihat LG memerlukan waktu untuk pemulihan.
ADVERTISEMENT
“Saya sih melihatnya mungkin ada penundaan ya. Karena kan ini kan memang situasi daripada market EV ini yang dikatakan ya, mungkin pada saat ini timing-nya aja,” kata Shinta.
Ia juga melihat peluang datang dari perusahaan asal Korea Selatan lainnya yang tertarik untuk investasi di Indonesia.
“Saya rasa Indonesia kan membuka kesempatan gitu, siapa saja yang mau opportunity, kan ini peluang-peluang yang ada gitu,” ujarnya.