Hutama Karya Diminta Tunda Pemberlakuan Tarif Tol Sigli-Banda Aceh

10 November 2020 10:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan jalan Tol Aceh. Foto: Dok. Humas Pemprov Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan jalan Tol Aceh. Foto: Dok. Humas Pemprov Aceh
ADVERTISEMENT
PT Hutama Karya (Persero) mulai memberlakukan tarif untuk jalan tol Sigli – Banda Aceh (Sibanceh) seksi 4 Blang Bintang-Indrapuri sepanjang 14 Km. Pemberlakuan ini dimulai pada Selasa (10/11) yang juga bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional.
ADVERTISEMENT
Aliansi Pantau Pelayanan Rakyat (Alpala) Aceh menilai pemberlakuan tarif tol tersebut terlalu terburu-buru. Pasalnya infrastruktur yang belum sepenuhnya selesai itu, belum habis dinikmati oleh masyarakat Aceh.
Kepala Alpala Aceh, Miswar Fuady, meminta pemerintah pusat dan dan PT Hutama Karya (Persero) tidak terburu-buru memberlakukan tarif jalan tol Sibanceh yang baru dinikmati rakyat Aceh.
“Jalan tol Sibanceh ini infrastruktur termegah yang dibangun pemerintah pusat di Aceh sepanjang usia negara ini, biarkan rakyat menikmati pelayanan dulu, jangan terlalu cepat dimasukkan dalam skema bisnis” ujarnya, pada awak media di Banda Aceh, Selasa (10/11).
Miswar menuturkan, seperti yang disampaikan Branch Manager Ruas Jalan Tol Sibanceh PT Hutama Karya, Jarot Seno Wibawa, bahwa tarif tol Sibanceh akan mulai diberlakukan mulai hari ini 10 November 2020.
Ilustrasi Tol Trans Sumatera. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Seyogyanya dengan spirit hari pahlawan, pengelola negara dan badan-badan usaha milik negara lebih mengutamakan semangat pelayanan umum dibanding orientasi keuntungan bisnis.
ADVERTISEMENT
“10 November itu kan hari pahlawan nasional, saya mengajak pemerintah lebih menghayati semangat perjuangan para pahlawan kita. Mereka mengorbankan segala-galanya demi melayani dan memperbaiki kehidupan rakyat,” katanya.
Jika berkaca pada konteks sejarah, sebut Miswar, rakyat Aceh punya sejarah panjang berkorban untuk melayani negara. Bahkan rakyat Aceh mengumpulkan uang, emas dan harta lainnya untuk disumbangkan ke pemerintah pusat.
“Mengingat besarnya pengorbanan dan sumbangan rakyat Aceh ke negara, wajar kami meminta pemerintah pusat selalu mengingat itu. Lalu berusaha membalas kebaikan-kebaikan rakyat Aceh dengan memberi pelayaran lebih. Jangan terlalu cepat merasa sudah memberi Aceh lebih dari hak-hak yang semestinya” tegas Miswar.
Jalan tol Banda Aceh ke Sigli ini akan dibangun sepanjang 74 Km. Saat ini baru selesai dibangun 14 Km, dan masih tersisa 60 Km lagi. Karena itu, Alpala Aceh meminta Pemerintah pusat menunda pemberlakukan tarif tol Sibanceh tersebut sampai seluruh panjang jalan yang direncanakan selesai dibangun.
ADVERTISEMENT
“Kami mengimbau pemerintah pusat menjadikan Hari Pahlawan 10 November 2020, sebagai hari memperbaharui komitmen lebih kuat lagi dalam pelayanan rakyat dan mengurangi semangat mengejar keuntungan ekonomi ketika memberikan pelayanan-pelayanan tersebut,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemberlakuan tarif jalan tol seksi 4 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri PUPR Nomor 1552/KPTS/2020 tanggal 27 Oktober 2020, yang rencananya akan diberlakukan 14 hari setelah SK diterbitkan atau sekitar 10 November 2020.