Hutama Karya Nilai MLFF Belum Perlu Diterapkan di Tol Trans Sumatera

2 Juli 2024 19:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tol yang dikelola Hutama Karya.  Foto: Hutama Karya
zoom-in-whitePerbesar
Tol yang dikelola Hutama Karya. Foto: Hutama Karya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto menuturkan proyek jalan tol tanpa berhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) belum diperlukan untuk diterapkan di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Meskipun proyek MLFF ini telah diteken sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) pada 2024.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurut Budi, JTTS masih belum dipadati pengguna seperti halnya jalan tol di Jawa. “Karena trafficnya masih kecil. Kalau trafficnya di Jawa kan ini sudah (banyak trafficnya). Kalau pakai sentuh kan antrenya panjang, kalau di sana (Sumatera) belum,” kata Budi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/7).
Terlebih, Budi memandang, MLFF lebih cocok diterapkan di jalan tol dengan sistem transaksi terbuka seperti di Jawa, ketimbang diterapkan di jalan tol dengan sistem pembayaran tertutup di Sumatera.
“Kalau itu lebih cocok untuk terbuka kayak di Jawa ini, kalau tertutup kayak di Sumatera itu belum perlu sih,” tambah Budi.
Budi menjelaskan MLFF perlu diterapkan di jalan tol yang telah mencatatkan jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 25.000 unit setiap harinya. Sementara, JTTS belum ada di posisi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ya sampai 25.000 gitu, sekarang (JTTS) masih di bawah itu,” imbuh Budi.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan beberapa Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan melakukan aksi korporasi, melebur dengan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) untuk mengelola sistem bayar tol tanpa henti atau Multi Lane Free Flow (MLFF), salah satunya Hutama Karya.