Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
IBC Belum Pegang 5 Persen Saham Pabrik Baterai LG-Hyundai, Ini Kendalanya
17 Februari 2025 15:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, menjelaskan IBC sedari awal sudah memiliki peluang untuk ikut dalam proyek PT HLI Green Power yang dinamai Project Omega tersebut, dan berhak memegang saham 5 persen.
PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture (JV) antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution (LGES), dan IBC. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LGES, dan IBC pada 28 Juli 2021.
"Kami di awal itu sebenarnya sudah melakukan MoU dan juga HOA dengan mereka, untuk commitment kita bisa masuk 5 persen," ungkap Toto saat Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR, Senin (17/2).
Toto mengungkapkan hingga kini proses eksekusi kepemilikan saham IBC di proyek baterai mobil listrik tersebut tidak kunjung rampung. Saat ini masih dalam proses negosiasi dan due dilligence.
ADVERTISEMENT
IBC sudah 4 kali menyampaikan surat permintaan daya untuk keperluan due dilligence dalam rangka kepemilikan saham 5 persen selama periode Agustus 2022-Juni 2023. Namun, baik pihak Hyundai Group maupun LGES belum memberikan respons.
"Kendala terutama, kenapa kami belum bisa eksekusi ini, jadi dari sisi LGES-nya sendiri, dokumen-dokumen yang kita perlukan untuk valuasi dari perusahaan ini kami tidak diberikan secara utuh dari mereka, sehingga kami tidak bisa melakukan masuk ke 5 persen kita di Omega ini," jelas Toto.
Pabrik mobil listrik pertama di Indonesia milik PT HLI Green Power sudah diresmikan Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (3/7/2024) lalu.
Pabrik ini menempati lahan seluas 330 ribu meter persegi di kawasan industri Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat. Proses pembangunannya memakan waktu kurang dari tiga tahun sejak groundbreaking pertamanya pada September 2021 silam.
ADVERTISEMENT
Mega proyek ini menelan biaya investasi USD 3,2 miliar, yang merupakan bagian dari investasi ekosistem baterai listrik terintegrasi dengan total nilai USD 9,8 miliar.
Pada fase pertama, PT HLI menyerap investasi USD 1,1 miliar dan memiliki kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt/hour (GWh), terdiri dari 32,6 juta sel baterai yang dapat menghasilkan kurang lebih 150.000 kendaraan listrik. Pada fase kedua, diharapkan tahun 2025, PT HLI berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20 GWh.