Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Saham Properti dan Konstruksi Bergairah

27 Agustus 2019 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mencampur semen di sebuah proyek perumahan di lingkungan Tajur Halang, Jakarta, (16/07). Foto: REUTERS / Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mencampur semen di sebuah proyek perumahan di lingkungan Tajur Halang, Jakarta, (16/07). Foto: REUTERS / Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan Provinsi Kalimantan Timur sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia. Adapun wilayah spesifiknya berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kertanegara.
ADVERTISEMENT
Analis Panin Sekuritas, William Hartano mengatakan, pengumuman lokasi pemindahan ibu kota ini akan menguntungkan sektor properti dan konstruksi.
"Akan ada banyak pembangunan di ibukota baru, dan karena status sebagai ibu kota maka harga tanah dan properti akan naik," katanya saat dihubungi kumparan, Selasa (27/8).
Ia mengatakan, salah satu emiten yang akan diuntungkan dari adanya pemindahan ibu kota tersebut adalah PT Ciputra Develepoment Tbk (CTRA). Emiten properti berkode saham CTRA tersebut telah memiliki land bank atau cadangan lahan di wilayah Kalimantan Timur, sehingga harga tanah berpotensi juga mengalami kenaikan.
Karena hal ini, ia menyarankan investor dapat melakukan aksi beli saham-saham properti dari sekarang. Selain itu, emiten konstruksi juga memperoleh manfaat dari rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
"Bisa dibeli dari sekarang, baik untuk mengikuti sentimen jangka pendek maupun potensi jangka panjangnya, plihannya WIKA, Waskita (WSKT), Citra Development (CTRA), Bumi Serpong Damai (BSDE), PP Persero (PTPP), PP Properti (PPRO), dan Waskita Beton (WTON),” tambahnya.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla dan pejabat terkait memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Hal senada juga diungkap oleh Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Aji Gusta Utama. Dia menyatakan sejumlah saham-saham tersebut terkerek karena berbagai faktor.
“Misalnya, kalau Bumi Serpong Damai (BSDE), Ciputra Development (CTRA), dan PP Properti (PPRO) memiliki landbank di Kalimantana. WSBP, WIKA WTON memiliki pabrik di sana. JSMR mengelola tol Samarinda-Balikpapan. ASII juga memiliki pabrik di wilayah Kalimantan,” tuturnya.
Adapun Pergerakan Harga Saham Emiten Properti dan Konstruksi:
Wijaya Karya (WIKA): Rp 2.330, naik 30 poin (1,31 persen)
ADVERTISEMENT
Waskita Karya (WSKT): Rp 1.780, naik 30 poin (1,71 persen)
PT PP (PTPP): Rp 1.915, naik 55 poin (2,96 persen)
Adhi Karya (ADHI): Rp 1.375, naik 20 poin (1,48 persen)
Waskita Beton Prescast (WSPB): Rp 348, naik 10 poin (2,96 persen)
Wijaka Karya Beton (WTON): Rp 515, naik 10 poin (1,98 persen)
Ciputra Development (CTRA): Rp 1.165, naik 5 poin (0,43 persen)
Bumi Serpong Damai (BSDE): Rp 1.435, naik 60 poin (4,36 persen)
PP Properti (PPRO): Rp 120, naik 18 poin (17,65 persen)
Agung Podomoro Land (APLN): Rp 189, naik 8 poin (4,42 persen)