Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
ID Food Ajukan PMN Rp 832 Miliar di 2024, Buat Apa Saja?
20 September 2023 12:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, menjelaskan PMN akan digunakan untuk investasi pembangunan cold storage berkapasitas 5.000 ton senilai Rp 103 miliar dengan modal kerja Rp 98 miliar, dan untuk investasi revitalisasi pabrik gula senilai Rp 406 miliar dengan modal kerja Rp 225 miliar.
"Yang mana bila digabungkan Penyertaan Modal Negara yang diajukan mencapai Rp 832 miliar," kata Frans saat RDP dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (20/9).
Frans menjelaskan, ID Food dibentuk untuk memperkuat ekosistem pangan nasional dan mendukung ketahanan pangan nasional. ID Food juga berperan sebagai offtaker petani, peternak, dan UMKM serta melaksanakan cadangan pangan pemerintah.
BUMN Pangan ini juga diminta Presiden Jokowi untuk melakukan investasi untuk fasilitas yang bisa memperpanjang umur simpanan cadangan pangan seperti cold storage. ID Food, lanjutnya, juga ditugaskan untuk mendukung tercapainya swasembada gula nasional sesuai Perpres 40 tahun 2023.
ADVERTISEMENT
"Urgensi PMN 2024 ini untuk memperpanjang umur simpan cadangan daging ayam dan unggas. ID Food perlu punya fasilitas penyimpanan cold storage. ID Food perlu revitalisasi pabrik gula terutama di Jawa Timur dan Jawa Barat," kata Frans.
"Saat ini ID Food dalam proses perbaikan fundamental bisnis dan restrukturisasi sehingga ID Food punya keterbatasan pendanaan dalam rangka infrastruktur cadangan pangan pemerintah dan mendukung pencapaian target swasembada gula sesuai Perpres 40/2023," kata Frans.
Dampak Sosial Ekonomi
Frans melanjutkan, PMN yang diajukan itu juga akan memberikan dampak ekonomi sosial bagi masyarakat. Pertama adalah rencana pembangunan cold storage berkapasitas 5.000 ton dengan nilai investasi Rp 103 miliar dengan modal kerja Rp 98 miliar, akan memberikan pengaruh multiplier efek berupa pajak dan penyerapan tenaga kerja di sekitar lokasi.
ADVERTISEMENT
"Penurunan biaya logistik, dan kemudahan bagi masyarakat dalam hal keterjangkauan pangan," kata Frans.
Kedua, adalah revitalisasi pabrik dan penguatan rantai pasok tebu di Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 406 miliar dengan modal kerja Rp 225 miliar, akan berdampak pada peningkatan jumlah petani mitra tebu dan penambahan areal tanam tebu.
"Petani mendapatkan offtaker hasil panen tebu sebanyak 900 ribu ton dan pembayarannya," pungkas Frans.
Dalam paparannya, dampak ekonomis yang dihasilkan dari PMN sebesar Rp 832 miliar akan menghasilkan nilai ekonomis sebesar Rp 4,2 triliun. Jumla itu dihasilkan dari efisiensi food loss, putaran ekonomi di tingkat peternak dan petani tebu, penyerapan tenaga kerja, hingga pajak.