ID Food-Bulog Diminta Pasok 105 Ribu Ton MinyaKita untuk Stabilisasi Harga

19 Februari 2025 18:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan persiapan untuk pengiriman minyak goreng Minyakita yang telah dikemas dalam kontainer ke Indonesia bagian timur, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/8/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan persiapan untuk pengiriman minyak goreng Minyakita yang telah dikemas dalam kontainer ke Indonesia bagian timur, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/8/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyebutkan BUMN Pangan, ID Food, dan Perum Bulog mendapat tugas baru dari Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso untuk memasok 105.000 ton MinyaKita, tak lain agar harga di pasaran menjadi stabil.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kita terus minta sama Pak Dirjen PDN, Pak Menteri Perdagangan yang bisa kita saat ini kelola adalah ketersediaan dari teman-teman BUMN pangan itu 105.000 ton ya. BUMN-nya bulog dan ID food jadi itu yang diminta untuk melakukan stabilisasi," kata Arief saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (19/2).
Saat ini, ID Food dan Perum Bulog sudah menyetok 10.000 ton MinyaKita, ke depan akan meningkat 70.000 ton hingga pada akhirnya 105.000 ton sesuai permintaan.
"Kemarin disampaikan sama BUMN yang sudah diterima itu sekitar 10.000 ton di perjanjiannya adalah akan sampai ke 70.000 ton," katanya.
Alasan ID Food dan Perum Bulog mendapat penugasan memasok MinyaKita, menurut Arief agar pemerintah bisa mengintervensi pasar terkait harga MinyaKita sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700.
ADVERTISEMENT
"Kalau stok itu ada di private, kita gak bisa apa-apa seperti kemarin, misal stoknya di private semua tuh kemarin, kita kan nggak bisa apa-apa, nggak bisa untuk intervensi," kata Arief.
Arief optimistis harga MinyaKita bisa kembali di bawah HET, jika ada pedagang atau toko yang menjual MinyaKita di atas HET, masyarakat diharapkan melapor ke Satgas Pangan.
"Jadi yang 15.700 ya itu wajib, karena itu adalah HET dan itu DMO. Kalau ada yang di atas Rp 15.700 ya tolong sampaikan saja itu Satgas Pangan sudah siap, nggak boleh ragu-ragu," ucapnya.
Sebelumnya, Mendag Budi Santoso meminta perusahaan BUMN sektor pangan untuk mendistribusikan MinyaKita lebih banyak. Tujuannya untuk mengintervensi harga MinyaKita yang masih tinggi di pasaran.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan setelah mengumpulkan distributor MinyaKita, termasuk BUMN Pangan, ID Food (PT RNI), dan Perum Bulog. Dia melihat MinyaKita masih dijual di berbagai daerah dengan harga tinggi, dengan rata-rata nasional Rp 17.400 per liter.
“Jadi kemarin kita mempertemukan ID Food, Bulog, dan 46 produsen. Jadi, agar pasokan melalui Bulog, ID Food itu diperbanyak. Karena ternyata banyak titik-titik yang merah (mahal),” kata Budi kepada awak media di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jumat (7/2).