ID Food Pastikan Impor Sapi Hidup 2.350 Ekor Tiba Sebelum Lebaran

20 Maret 2024 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja di tempat pemerahan sapi Smithton, Australia. Foto: REUTERS/David Gray
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja di tempat pemerahan sapi Smithton, Australia. Foto: REUTERS/David Gray
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Holding BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food memastikan impor sapi hidup (live kettle) akan masuk sebanyak 2.350 ekor sebelum lebaran.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, mengatakan ID Food mendapatkan penugasan penyediaan sapi hidup sebanyak 20 ribu ekor sepanjang tahun ini.
"Penugasan penyediaan sapi hidup 20 ribu ekor sepanjang tahun, di mana sebelum lebaran ini akan tiba kurang lebih 2.350 ekor sapi," ujarnya saat konferensi pers di Kementerian BUMN, Rabu (20/3).
Frans melanjutkan, asal impor sapi hidup tersebut berasal dari Australia, dengan demikian waktu pengiriman (shipping time) impor tersebut tidak terlalu lama, dan dipastikan tiba sebelum lebaran.
Selain itu, kata dia, ID Food juga mendapatkan penugasan pengadaan daging sapi beku (frozen) yang akan diimpor dari Brasil, sebanyak 20 ribu ton. Namun, impor daging sapi beku ini baru akan datang setelah lebaran.
ADVERTISEMENT
"Kita dapet penugasan (sapi hidup) kemarin itu country of origin-nya dari Australia sedangkan untuk daging frozen-nya itu dari Brasil. Australia secara shipping juga tidak lama," tutur Frans.
Impor daging sapi beku dari Brasil membutuhkan waktu pengiriman yang lebih lama, kurang lebih selama 2 bulan. Frans menyebutkan perkiraan kedatangan impor daging sapi beku tersebut yaitu April atau Mei 2024.
"Memang shipping time-nya agak cukup lama kurang lebih hampir 2 bulan sehingga kami perkirakan nanti akan tiba mungkin di April atau Mei, tapi tahun masih panjang jadi kita jaga ini sepanjang tahun," pungkas Frans.
Ribuan sapi hidup dari Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk penuhi kebutuhan Lebaran, Selasa (12/4/2022). Foto: Badan Pangan Nasional (BPN)
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) mencatat, stok daging sapi impor beku di importir tersisa sekitar 7.000 ton.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kebutuhan daging sapi di Jabodetabek dan Bandung Raya saja sekitar 25.000-30.000 ton pada bulan Ramadan. Sekretaris Jenderal Aspidi, Suhandri khawatir pasokan daging saat Ramadan tidak cukup.
Aspidi mencatat, jumlah kuota impor daging sapi sangat sedikit untuk kebutuhan sampai akhir Desember 2024, yakni sebanyak 145.250 ton dari total pengajuan impor sebanyak 460.000 ton.
“Stok tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ini. Tantangan impor daging tahun ini adalah penerbitan izin impor di akhir Februari sehingga waktu tidak cukup untuk mendatangkan daging sapi di awal Ramadan,” ujar Suhandri saat dihubungi kumparan, Minggu (10/3).