Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Gula (konsumsi) kita punya stok sekitar 65 ribu (ton) sekarang,” ungkap Sis Apik ketika ditemui wartawan di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Rabu (5/1).
Sis Apik mengungkapkan penggilingan gula tahun ini sudah siap mulai April dan lebih cepat dibanding tahun lalu yang jatuh pada bulan Mei sampai Juli. Nantinya, ID Food juga akan melakukan serapan terhadap petani tebu.
“Tebunya udah mulai masak, jadi udah mulai tebang. Mudah-mudahan kita akhir April udah mulai tebang. Karena ada permintaan dari masyarakat, gilingnya kalau bisa masuk,” ujar Sis Apik.
Lebih cepatnya proses penggilingan di tahun ini karena penanaman yang lebih awal dan pembudidayaan yang lebih baik. Sis Apik memastikan kesiapan teknis untuk memulai produksi gula tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Dari sisi teknis, produksi, mesin produksi, dari 6 pabrik gula yang ada kita siap,” jelas Sis Apik.
Untuk tahun ini, ID Food menargetkan produksi bisa terus meningkat. Pada tahun lalu, produksi gula mencapai 307 ribu ton dan ditarget dapat meningkat hingga menjadi 350 ribu ton tahun ini.
“Nah, ini kenapa bisa begitu? Karena kita tambah area, kemudian budidayanya juga kita perbaiki, bibitnya varian baru. Terus kemudian juga ada budidayanya kita perbaiki. Kita ajak petani untuk komunikasi, edukasi, kolaborasi dengan petani,” ujar Sis Apik.
Terkait kekhawatiran akan kenaikan gula karena penyetopan impor, Sis Apik menegaskan jika proses produksi baik maka harga akan terus aman. Untuk itu, ia menuturkan akan ada penambahan lahan untuk tebu seluas 6.000 hektare.
ADVERTISEMENT