Ignasius Jonan Beri Nasihat ke Bos BUMN Agar Transformasi Berjalan Maksimal

14 Desember 2021 17:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ignasius Jonan memaparkan capaian bidang ESDM kepada para WNI di Jepang yang hadir di KBRI Tokyo, Minggu (10/3). Foto: Facebook @ignasiusjonan.id
zoom-in-whitePerbesar
Ignasius Jonan memaparkan capaian bidang ESDM kepada para WNI di Jepang yang hadir di KBRI Tokyo, Minggu (10/3). Foto: Facebook @ignasiusjonan.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memberikan nasihat kepada para pejabat di BUMN agar bisa melaksanakan transformasi secara maksimal. Ia mengatakan transformasi tidak hanya dilakukan lewat diskusi saja, tetapi harus ada kerja keras dalam melaksanakannya.
ADVERTISEMENT
Jonan mengungkapkan langkah yang tidak kalah penting adalah meminta dukungan dari semua stakeholder terkait termasuk masyarakat. Sehingga upaya transformasi atau perubahan ke arah yang lebih baik bisa berjalan maksimal.
“Kemudian minta dukungan stakeholder, minta dukungan pemegang saham, pegawai, minta dukungan mungkin kalau BUMN dukungan aparat penegak hukum, regulator, dan sebagainya. Tapi yang paling utama adalah kalau Anda mau transformasi itu minta dukungan customer anda, masyarakat sebagai customer anda,” kata Jonan saat webinar yang digelar InfoBank, Selasa (14/12).
Jonan mengatakan tidak menutup kemungkinan banyak yang menganggap mulainya transformasi dengan membuat visi dan plan atau rencana ke depan. Menurutnya, membuat visi dan planning itu persoalan gampang karena juga bisa dipelajari di sekolah.
ADVERTISEMENT
“Kalau bikin plan itu orang sekolah sampai S1 bisa, kalau bikin visi anak saya dulu waktu umur 11 tahun bisa dan sebagainya. Tapi mengkomunikasikan visi itu dan mengimplementasikan itu satu per satu, nah itu tantangan leader yang melakukan transformasi,” ujar Jonan yang pernah menjabat sebagai Dirut PT KAI.
Jonan merasa dalam transformasi harus ada contoh yang baik dari seorang pemimpin. Ia mencontohkan langkahnya saat transformasi di KAI. Saat itu, kata Jonan, banyak yang tidak percaya kereta api bisa berubah. Apalagi kalau melihat kereta listrik atau KRL yang banyak penumpang naik di atas. Namun, berbagai persoalan khususnya di KRL bisa diselesaikan.
“Kan ini fakta. Kenapa bisa beres karena saya ngasih contoh bagaimana itu bekerja sungguh-sungguh bagaimana, bagaimana managing safety itu bagaimana. Dan ini tidak ngomong, saya ngasih contoh di lapangan. Jadi itu menurut saya,” ungkap Jonan.
ADVERTISEMENT
Saran selanjutnya yang diberikan Jonan adalah dalam membuat blueprint panjang untuk transformasi seperti jangka waktu 10 tahun atau 5 tahun harus dipastikan semua anggota memahami rencana yang dilakukan.
Jonan menuturkan kalau sudah membuat blueprint juga harus disiapkan atau diimplementasikan dalam jangka pendeknya. Misalnya, target bulan ini harus ada yang dicapai dan bulan depan harus tahu apa yang perlu dikejar.
“Dulu di kereta api saya bilang kalau saya punya 5 tahun itu seminggu kita buat perbaikan kecil saja, masak 250 perbaikan kecil itu tidak mengubah kereta api. Akhirnya berubah kereta api, dan setelah saya tinggal 7 tahun take it improving bukan kembali ke zaman dulu, enggak,” tutur Jonan.
“Itu terutama BUMN, BUMN itu biasanya kalau pemimpinnya ganti itu balik lagi enggak dianggap pemimpin yang dulu dan sebagainya. Nah ini yang penting,” tambahnya.
ADVERTISEMENT