IHSG Anjlok 4 Persen, Airlangga Minta Investor Tak Khawatir

5 Agustus 2024 15:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta agar para investor tak perlu khawatir dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Senin (3/8).
ADVERTISEMENT
IHSG terpantau makin anjlok usai penutupan perdagangan sesi I, Senin (5/8). Berdasarkan data RTI pukul 14.30 WIB, IHSG anjlok 3,96 persen atau 289,10 poin ke posisi 7.019. Sementara berdasarkan data Google Finance, IHSG sempat anjlok 4,16 ke 7.004 persen pada jam yang sama.
"Kalau IHSG nanti kita lihat aja karena itu daily-nya fluktuasi. Jadi kita tidak perlu khawatir," ujar Airlangga dalam konferensi pers menyikapi pertumbuhan ekonomi kuartal II, Senin (3/8).
Optimisme senada diungkapkan Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI), Irvan Susandy. Irvan berharap penurunan indeks saham tak berdampak pada trading halt atau penundaan perdagangan saham sementara.
"Untuk trading halt kita berharap tidak akan terjadi, dan semoga IHSG terus membaik di sisa hari ini. Kita akan pantau perkembangan bursa global dan regional," ujar Irvan.
ADVERTISEMENT
Analis saham Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan IHSG ambruk karena anjloknya Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia Juli 2024 melemah ke level terendah.
Berdasarkan data S&P Global, PMI Indonesia ke zona kontraksi setelah sebelumnya selama 33 bulan mampu ada di zona ekspansi. Data PMI manufaktur Indonesia pada Mei 2024 ada di zona ekspansi di 52,1 lalu turun 50,7 di Juni 2024 dan akhirnya turun ke zona kontraksi di angka 49,3.
"Salah satunya karena PMI manufaktur Indonesia yang anjlok. IHSG sudah melemah sejak pekan lalu meskipun Jumat pekan lalu masih ada kenaikan," katanya kepada kumparan.
Sedangkan sentimen dalam negeri terjadi karena ekonomi Indonesia tumbuh melambat yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pagi tadi. BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2024 mencapai 5,05 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu 5,17 persen, juga melambat dibandingkan kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen.
ADVERTISEMENT