IHSG Anjlok 4 Persen, Kesempatan Investor Serok Saham Murah

5 Agustus 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Investor melihat layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Investor melihat layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan saham, Senin (5/8). Berdasarkan data RTI, IHSG ditutup melemah 248,46 poin (3,40 persen) ke 7.059,65.
ADVERTISEMENT
IHSG bahkan sempat terperosok 3,96 persen atau 289,10 poin ke posisi 7.019 berdasarkan data yang sama pukul 14:30 WIB. Sementara berdasarkan Google Finance, IHSG sempat terperosok 4,16 persen ke 7.004 persen di jam yang sama.
Analis saham Mirae Asset Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan anjloknya IHSG sore ini menjadi kesempatan yang bagus untuk investor bisa membeli saham murah. Berdasarkan data RTI, sore ini ada 592 saham turun, 134 saham stagnan, dan hanya 62 saham yang naik.
"Iya. Kalau saya sebagai investor, bisa dapat harga saham yang lebih menarik, lebih murah lagi, dapat discount," katanya saat dihubungi kumparan.
Dia menilai meskipun di luar negeri banyak investor yang FOMO atau Fear Of Missing Out menjual saham karena panik (panic selling) karena sentimen global seperti khawatir ekonomi AS melemah, tapi di Indonesia, kondisi ini bisa menjadi kesempatan belanja saham. Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2024 masih sesuai ekspektasi meski tumbuh melambat 5,05 persen secara tahunan (year on year/yoy).
ADVERTISEMENT
"Ini kan investasi jangka panjang. Sektor yang bisa dicermati mulai dari finansial, cyclical (saham perusahaan yang pendapatannya terpengaruh oleh kondisi makroekonomi dan siklus bisnis), infrastruktur, transportasi, teknologi, dan properti," jelasnya.

Sejumlah saham perbankan yang anjlok hari ini di antaranya:

Saham energi yang anjlok di antaranya:

Saham konstruksi yang anjlok di antaranya:

ADVERTISEMENT
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.