Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terperosok hingga di bawah level 6.000 pada perdagangan Senin (24/3). Berdasarkan data RTI, pada pukul 10.20 WIB IHSG terjun bebas ke level 5.991,91.
ADVERTISEMENT
Salah satu agenda penting bakal digelar pada hari ini yaitu penunjukan pengurus Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Selain itu, sejumlah perusahaan BUMN lain yang mengalihkan saham Seri B ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk pendirian Holding Operasional BPI Danantara.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan kondisi pasar saat ini masih belum stabil.
Ia menilai terlalu dini untuk mengaitkan pelemahan IHSG dengan rencana pengumuman struktur pengurus Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
“Sampai dengan saat ini kondisinya memang lagi nggak baik-baik saja. Kita juga menjelang liburan, jadi transaksi berkurang,” ujar Nico kepada kumparan, Senin (24/3).
Menurutnya, kepastian soal susunan pengurus Danantara baru bisa memengaruhi pasar setelah diumumkan. Sejauh ini, pelaku pasar masih dihantui kekhawatiran yang sama seperti pekan lalu.
ADVERTISEMENT
“Kita mesti lihat dulu siapa saja orang-orang di balik strukturnya. Kalau belum diumumkan, kita belum bisa menilai dampaknya,” jelasnya.
Selain faktor dalam negeri, Nico menyebut tekanan terhadap IHSG juga berasal dari kondisi global, terutama dinamika ekonomi Amerika Serikat yang masih menjadi perhatian utama investor.
“Kondisi global masih mengarah ke Amerika Serikat,” katanya.
Sementara itu, Ekonom Global Markets dari Bank Maybank, Myrdal Gunarto mengatakan, pemicu anjloknya IHSG hingga 4,5 persen karena Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang masih menimbulkan pro-kontra di kalangan investor.
Selain itu, sentimen lain yang membuat IHSG mengawali anjlok disebabkan efek libur panjang menjelang Idul fitri 2025, termasuk cuti bersama Idul fitri.
"Termasuk juga Danantara, masih banyak yang pro kontra, tapi saya lihat sih kalau dari domestik yang paling clear, ya investor mau libur panjang, mereka amankan terlebih dahulu, karena bulan April juga ketidakpastian global masih tinggi," kata Gunarto ketika dihubungi kumparan, Senin (24/3).
ADVERTISEMENT
Katanya, saat ini investor cenderung 'ambil aman' mempertimbangkan perkembangan sosial politik RI, dan kondisi ekonomi selama lebaran 2025.
Hingga sesi perdagangan pukul 11.09 WIB pergerakan IHSG sedikit membaik atau turun 2,66 persen setelah beberapa menit sebelumnya turun tajam 4,5 persen.
Namun, pasar masih bersikap hati-hati dalam menyikapi perkembangan baik dari dalam maupun luar negeri.