IHSG Berpotensi Anjlok karena Konflik Iran-Israel, Berikut Menu Saham Hari Ini

22 April 2024 6:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi anjlok pada perdagangan Senin (22/4). Pada perdagangan Jumat (19/4), IHSG melemah turun 1,11 persen atau 79,49 poin menjadi 7.087,31
ADVERTISEMENT
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mewaspadai tekanan pada IHSG di tengah eskalasi geopolitik global, salah satunya Iran vs Israel. Secara teknikal, peluang downside masih terbuka di kisaran 7.035 atau di MA200 pada Senin (22/4).
"Hal tersebut sejalan dengan death cross pada Stochastic RSI serta pelebaran negative slope pada MACD," kata Valdy dalam prediksinya, Senin (22/4).
Valdy menjelaskan, dari sisi regional, pada Senin (22/4) terdapat rilis data Loan Prime Rate satu tahun dan Loan Prime Rate lima tahun di China. Pada Maret 2024, PBOC mempertahankan suku bunga pinjaman acuan tidak berubah yakni Loan Prime Rate satu tahun sebesar 3.45 persen, sedangkan Loan Prime Rate lima tahun sebesar 3.95 persen.
Adapun kedua suku bunga tersebut masih berada pada rekor terendah seiring dengan tujuan PBOC untuk berupaya memacu pertumbuhan perekonomian dari krisis properti dan rendahnya consumer confidence.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, pada hari yang sama juga terdapat rilis Foreign Direct Investment (FDI) Maret 2024 di China yang telah mengalami pelemahan signifikan sejak Juni 2023 dan berada di level terendah dalam 30 tahun," ungkapnya.
Adapun rilis data FDI China diharapkan membaik seiring dengan pertumbuhan GDP China yang berada di atas ekspektasi konsensus pada kuartal I 2024 yakni 5.3 persen yoy.
Dari sisi domestik, terdapat rilis data neraca perdagangan Maret 2024 pada Senin (22/4) yang diperkirakan akan naik tipis seiring dengan meningkatnya kinerja ekspor komoditas. Adapun neraca dagang RI pada Februari 2024 mengalami penyusutan tajam menjadi USD 0.87 miliar yang jauh berada di perkiraan konsensus sebesar USD 2.32 miliar. Kontraksi ekspor diharapkan kembali pulih seiring dengan peningkatan laju perekonomian China yang membaik di kuartal I 2024.
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Top picks di Senin (22/4) adalah MDKA, ANTM, INCO, ELSA, JSMR, dan SIDO," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya memproyeksi IHSG berada di kisaran 7.002-7.189. Menurutnya, tensi pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam tekanan wajar dengan pola pencarian rentang equilibrium baru di tengah gejolak harga komoditas dan nilai tukar yang masih memiliki volatilitas tinggi.
Ia melanjutkan, rentang tekanan terlihat sudah mulai terbatas dan peluang melakukan akumulasi pembelian secara bertahap mulai terbuka. Sedangkan jelang rilis data perekonomian neraca perdagangan esok hari disinyalir masih akan menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia masih berada dalam kondisi stabil dan terkendali.
"Ini diharapkan dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi tertekan," kata William.
Saham yang direkomendasikan William adalah BBCA, BBNI, BBRI, TLKM, GGRM, UNVR, PWON, HMSP, JSMR.
ADVERTISEMENT
*****
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.