IHSG Berpotensi Menguat, Didorong Sentimen Trump & Cadev RI yang Pecah Rekor

15 April 2025 7:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung melintas didepan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung melintas didepan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih memiliki ruang penguatan pada perdagangan Selasa (15/4). Pada perdagangan Senin (14/4), IHSG ditutup menguat 106,29 poin atau naik 1,70 persen ke level 6.368,52.
ADVERTISEMENT
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengatakan sentimen positif dari kebijakan perdagangan Amerika Serikat serta data ekonomi domestik menjadi pendorong utama arah pergerakan indeks. Menurutnya, secara teknikal, IHSG masih berpotensi untuk menutup gap menuju level 6.500.
"Terdapat pelebaran positive slope pada MACD, meski Stochastic RSI mulai bergerak mendekati overbought level. Dengan demikian, IHSG masih memiliki ruang untuk kembali coba tutup gap ke 6500 di Selasa (15/4)," kata Valdy dalam prediksinya.
Sentimen eksternal datang dari keputusan pemerintah Amerika Serikat yang mengecualikan sejumlah peralatan elektronik dan komponen pendukungnya dari kebijakan tarif resiprokal Presiden Donald Trump. Kebijakan ini disambut baik oleh pasar dan meningkatkan optimisme investor. Pemerintah Indonesia pun merespons positif dengan menjadwalkan pengiriman tim negosiasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, ke Amerika Serikat pada hari ini.
ADVERTISEMENT
Beberapa topik penting yang akan dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut antara lain ratifikasi perjanjian dagang dan investasi, deregulasi kebijakan non-tarif, peningkatan impor dan investasi dari AS, serta pemberian insentif untuk mendukung impor produk asal Negeri Paman Sam. Langkah ini dinilai dapat memperkuat kerja sama ekonomi antara kedua negara dan mendongkrak sentimen positif di pasar modal domestik.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers soal Kesiapan Indonesia Bernegosiasi dengan AS terkait tarif Trump, di kantornya, Senin (14/4/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Dari dalam negeri, cadangan devisa Indonesia pada Maret 2025 mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kondisi ini memberikan fondasi kuat dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Sementara itu, Indeks Keyakinan Konsumen juga diperkirakan meningkat dari 126,4 pada Februari menjadi 127,3 di bulan Maret, mencerminkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.
Valdy Kurniawan merekomendasikan beberapa saham unggulan untuk perdagangan hari ini, yakni PGAS, BRIS, INDY, ACES, dan ISAT, seiring potensi penguatan lanjutan pada IHSG.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, analis MNC Sekuritas menilai penguatan IHSG masih ditopang oleh volume pembelian meskipun tertahan di rata-rata pergerakan (MA20). Dalam pandangan teknikal, saat ini IHSG tengah berada dalam skenario wave B yang berpeluang menguat ke kisaran 6.510 hingga 6.678. Namun, dalam skenario terburuk atau skenario hitam, indeks berpotensi terkoreksi ke level 5.633-5.770.
“Sehingga masih terdapat potensi koreksi dimana IHSG akan mengarah ke 5.633-5.770,” kata Analis MNC Sekuritas.
Dengan support di level 6.148 dan 5.825, serta resistance pada 6.405 dan 6.510, MNC Sekuritas menyarankan strategi beli saat harga melemah (Buy on Weakness) untuk sejumlah saham seperti DAAZ, ITMG, JPFA, dan PSAB.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.
ADVERTISEMENT
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.