IHSG Berpotensi Menguat, Pasar Mencermati Data Ekonomi dan Kebijakan Global

31 Januari 2025 7:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Antarafoto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Antarafoto
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak dalam rentang konsolidasi dengan potensi penguatan pada perdagangan, Jumat (31/1). Pada perdagangan Kamis (30/1) IHSG ditutup melemah 92,58 poin atau 1,29 persen ke posisi 7.073,48.
ADVERTISEMENT
Analis Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, menilai pergerakan IHSG pasca libur panjang masih dalam tren konsolidasi. Dengan koreksi minor yang dapat menjadi peluang bagi investor.
William mengatakan, IHSG diproyeksikan bergerak dalam kisaran 7.001 hingga 7.272.
"Perjalanan IHSG pasca libur panjang dan pekan pendek terlihat masih dalam rentang konsolidasi dengan momentum koreksi minor yang dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat kondisi perekonomian yang masih berada dalam kondisi stabil terlihat dari data terlansir, hari ini IHSG berpotensi menguat," kata William dalam prediksinya.
William merekomendasikan saham unggulan seperti BBRI, BBCA, BBNI, TLKM, PWON, ASII, ASRI, SMRA, ICBP, KLBF, dan TBIG untuk dibeli.
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengatakan dari faktor eksternal, keputusan European Central Bank (ECB) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 2,75 persen menjadi perhatian utama pasar. Menurutnya, langkah ini turut menjadi pertimbangan bagi Bank Indonesia dalam menetapkan kebijakan suku bunganya.
ADVERTISEMENT
"Keputusan ECB tersebut dinilai turut menjustifikasi keputusan RDG BI untuk memangkas suku bunga acuan," kata dia.
Namun, ia juga mengingatkan kebijakan ini dapat memperkuat USD Index, yang berpotensi memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah dalam jangka pendek.
Di sisi lain, pasar juga mencermati rencana Presiden AS, Donald Trump, untuk menerapkan tarif impor sebesar 25 persen terhadap produk dari Kanada dan Meksiko jika kedua negara tersebut tidak menghentikan ekspor fentanil ke AS. Kebijakan ini dapat mempengaruhi sentimen global terhadap perdagangan internasional dan berdampak pada pasar keuangan.
Di samping itu, rilis laporan keuangan emiten menjadi katalis penting bagi pergerakan IHSG. Saham perbankan besar seperti BBRI dan BMRI dijadwalkan merilis laporan keuangannya dalam beberapa hari ke depan. Valdy Kurniawan menyarankan agar investor memperhatikan pivot area di level 7.050–7.075 pada perdagangan hari ini.
ADVERTISEMENT
Valdy Kurniawan merekomendasikan LSIP, TAPG, SCMA, EMTK, dan MAPI sebagai pilihan utama.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.