IHSG Diprediksi Kembali Menguat, Investor Menanti Data Penjualan Otomotif-Cadev

Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Antarafoto

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (8/1) berpotensi akan kembali menguat. IHSG ditutup naik tipis 0,04 persen ke posisi 7.083,28 pada perdagangan sebelumnya.

Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengatakan IHSG berpeluang catat technical rebound ke kisaran MA5 di 7.100-7.130. Secara teknikal, peluang tersebut didasari pola lower shadow panjang pada perdagangan Selasa (7/1).

“IHSG masih ditopang oleh sentimen domestik, khususnya dari sejumlah stimulus fiskal di awal tahun ini. Pertama adalah penerapan PPN 12 persen yang dibatasi untuk barang mewah, diskon tarif listrik di Januari-Februari 2025 dan dimulainya pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),” kata Valdy dalam risetnya, Rabu (8/1).

Berbagai stimulus fiskal tersebut diharapkan mendorong konsumsi domestik di awal kuartal I 2025, ketika kinerja net ekspor umumnya mengalami perlambatan. Kondisi ini diharapkan dapat menopang laju pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen yoy.

Masih dari dalam negeri, pasar menantikan data penjualan motor dan cadangan devisa per Desember 2024 yang dijadwalkan rilis pagi ini (8/1). Beberapa rekomendasi saham pada Rabu (8/1) meliputi JPFA, SSIA, PANI, SRTG, ADRO dan ESSA.

Sementara itu, Tim Analis MNC Sekuritas juga memproyeksikan IHSG akan menguat pada perdagangan hari ini. Menurut Tim Analis MNC Sekuritas, sebelumnya IHSG menguat 0,04 persen ke 7,083, masih didominasi oleh tekanan jual.

“Selama IHSG masih mampu berada di atas 6.931 sebagai supportnya, maka posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave B dari wave (2). Hal tersebut berarti, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 7.305-7.421,” kata Tim Analis MNC Sekuritas dalam risetnya, Rabu (8/1).

Beberapa rekomendasi saham dari Tim Analis MNC Sekuritas pada hari ini yaitu BULL, ERAA, MTEL, UNTR.

***

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.