IHSG Diprediksi Masih Melemah, Saatnya Beli Saham Blue Chip?

12 Januari 2023 6:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabung (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Kamis (12/1). Kemarin, indeks saham ditutup melemah 38,046 poin (0,57 persen) ke 6.584,453.
ADVERTISEMENT
Analis Sinarmas Sekuritas, Mayang Anggita, memperkirakan indeks saham gabungan menguji di level support 6.505 - 6.480 dan resistance di kisaran 6.750 - 6.783
"Tugas utama IHSG harus mampu menembus Resistance terdekat, yaitu Lower Channel merah di sekitar 6640 sebelum lanjut naik menuju Resistance MA10 dan MA20 di range 6750-6783," kata Mayang, Kamis (12/1).
Mayang menyebut beberapa saham bluechip sudah dalam keadaan ter-discount. Jadi, para investor bisa manfaatkan momentum ini untuk Buy on Weakness.
"Stay conservative. IHSG diprediksi masih cenderung volatile, bergerak konsolidasi di sekitar area Support ini," ujarnya.
Mayang mengingatkan investor untuk memperhatikan indeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) dan BI 7 Day Repo Rate (BI7DRR) untuk fluktuasi IHSG.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan perkembangan pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi wajarnya,
"Masih tercatatnya capital outflow secara ytd membuat IHSG cenderung bergerak melemah. Namun peluang koreksi dapat terus dimanfaatkan investor dengan target investasi jangka menengah - panjang, tentunya dengan pemilihan saham yang tepat dengan fundamental yang kuat," katanya.
William merekomendasikan saham AKRA, CBP, BBCA, AALI, SMGR, TLKM, JSMR, ASRI.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.