IHSG Diprediksi Melemah di Tengah Anjloknya Rupiah terhadap Dolar AS

29 September 2023 7:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Jumat (29/9). Pada perdagangan Rabu (27/9), IHSG ditutup menguat 14,028 poin atau 0,2 persen ke level 6.937,828.
ADVERTISEMENT
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan rentang IHSG di 6.889-7.054. Pergerakan IHSG masih memperlihatkan peluang tekanan di tengah fluktuasi nilai tukar Rupiah.
“Namun peluang kenaikan dalam jangka pendek masih terbuka cukup mengingat kondisi fundamental perekonomian yang masih cukup kuat terlihat dari data-data perekonomian yang telah terlansir,” kata WIlliam, Jumat (29/9).
William melanjutkan, peluang koreksi dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan harapan capital gain yang cukup besar. Sementara itu, tim analis Pilarmas Investindo Sekuritas melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.910–6.975 meskipun ada potensi kembali terkoreksi.
Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pendapatan SDA non migas berhasil bertumbuh positif dan mencapai 150,2 persen dari target yang telah ditetapkan pada APBN 2023.
ADVERTISEMENT
“Risiko penurunan penerimaan sektor minerba perlu dicermati sebab gencarnya transisi energi ke Energi Baru Terbarukan (EBT) akan menurunkan permintaan batu bara dan migas,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya.
Pilarmas Investindo Sekuritas juga mencermati saat ini dunia masih akan bergejolak terkait dengan kenaikan harga minyak global yang telah mendorong kekhawatiran akan inflasi yang kembali mengalami kenaikan, di mana berbagai bank sentral juga pasti akan bersiap menaikkan tingkat suku bunga acuan.
“Yuk kita amati terus, sejauh mana pemangkasan Arab Saudi akan memberikan dampak. Harga obligasi dan saham berpotensi menguat setelah menghadapi tekanan kemarin,” lanjutnya.
William merekomendasikan sederet saham, yaitu INDF, BBNI, BMRI, AKRA, JSMR, ASRI dan LSIP. Sedangkan Pilarmas Investindo Sekuritas memberi top picks saham antara lain MTEL dan HRUM.
ADVERTISEMENT
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.