IHSG Diprediksi Melemah Jelang Rilis Data Inflasi & Manufaktur

3 Juni 2024 7:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Investor melihat layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Investor melihat layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Senin (3/6). Selama sepekan lalu, IHSG anjlok 3,48 persen yoy menjadi level 6.970,736 dari posisi 7.222,382 pada penutupan pekan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
KB Valbury Sekuritas memperkirakan untuk pekan ini, pergerakan IHSG masih akan volatile cenderung melemah dengan range di area 6.900-7.100. Pergerakan IHSG secara teknikal saat ini telah menembus support 200 di sekitar level 7.100 dan masih ada potensi untuk penurunan lanjutan sampai ke support pentingnya di sekitar area 7.000.
“Apabila IHSG mampu bertahan di atas level 7.000, maka ada potensi pantulan untuk menguji resisten minor di 7.100,” tulis Retail Equity Research Team KB Valbury Sekuritas dalam risetnya, Senin (3/6).
Beberapa rilis data penting yang ditunggu pelaku pasar selama sepekan ini di antaranya adalah rilis data inflasi dalam negeri untuk bulan Mei pada hari Senin. Dari luar negeri, rilis data yang ditunggu adalah rilis data neraca perdagangan Amerika dan China untuk periode bulan Mei.
Warga melihat layar pergerakan saham pada gawainya di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Sementara itu, Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.880–7.000. Di dalam negeri, banyak rilis data perekonomian yang dinantikan seperti Indeks PMI manufaktur dan juga inflasi untuk Mei.
ADVERTISEMENT
“Kami memproyeksi inflasi di bulan Mei akan mengalami penurunan sebesar 0,05 persen mom dibanding bulan sebelumnya,” kata tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas.
Proyeksi inflasi tersebut tak lepas dari berakhirnya momen lebaran serta adanya normalisasi harga dan permintaan pasca lebaran. Secara tahunan, inflasi diproyeksikan akan berada di level 2,9-2,94 persen yoy atau turun dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 3 persen yoy.
Hal yang masih memberatkan inflasi adalah tingginya harga gula pasir yang pada awal Mei sebesar Rp 19.000 menjadi Rp 19.250 per kg di akhir Mei sehingga diharapkan relaksasi tetap dilanjutkan sebab harga gula masih cenderung tinggi.
“Sedangkan inflasi inti kami proyeksikan berada pada level 1,88 persen yoy atau naik dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 1,82 persen yoy,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dengan inflasi Indonesia yang terlihat cukup stabil dan pelemahan pertumbuhan perekonomian Amerika Serikat, Bank Indonesia diharapkan dapat segera memangkas tingkat suku bunganya yang saat ini berada di level 6,25 persen. Namun rasanya tidak mungkin, apabila The Fed belum memangkas tingkat suku bunga terlebih dahulu.
KB Valbury Sekuritas menyarankan beberapa saham yang dapat diperhatikan adalah BBCA, BBRI, MDKA, INCO, ADMR, dan GOTO. Sementara top picks saham MNC Sekuritas yaitu APLN, BRMS dan HOKI.
****
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.