IHSG Diprediksi Melemah, Masih Terkena Imbas Silicon Valley Bank

15 Maret 2023 6:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Investor melihat layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Investor melihat layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada Rabu (15/3). Pada perdagangan Selasa (14/3), IHSG ditutup melemah 2,14 persen ke level 6.641,814.
ADVERTISEMENT
Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolan, memperingatkan pelaku pasar untuk mewaspadai support critical level di 6.585.
“Sebaliknya, terdapat peluang technical rebound, jika IHSG bertahan di 6.650 di hari Kamis,” tulis Alrich dalam risetnya, Rabu (15/3).
Alrich menyoroti sentimen negatif utama berasal dari ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan tetap menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dalam FOMC 22 Maret 2023.
“Pasalnya, fasilitas pinjaman jangka pendek dari The Fed bagi pihak-pihak yang terdampak kebangkrutan SVB (Silicon Valley Bank) dikhawatirkan menyebabkan berlanjutnya stubborn inflation, terutama di Amerika Serikat (AS). Inflasi AS di Maret diperkirakan masih bertahan di atas 6 persen yoy,” tuturnya,
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) di 16 Maret 2023 juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan setidaknya 25 bps. Hal ini memicu pelemahan harga saham-saham rate-sensitive, terutama saham-saham bank.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, Alrich merekomendasikan pelaku pasar untuk mempertimbangkan saham consumer-related, antara lain INDF, AKRA, JSMR.
Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, menyebut IHSG akan menghadapi zona support 6.617 hingga 6.644, di mana pelemahan di bawahnya dapat memicu penurunan lebih jauh menuju 6.600 bahkan 6.558. IHSG akan mempertahankan peluang rebound jika penutupan harian masih di 6.617 atau lebih tinggi.
“Level support IHSG berada di 6.617, 6.600, dan 6.558 sementara level resistennya di 6.828, 6.890, dan 6.968. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” tulis Ivan dalam risetnya.
Ivan merekomendasikan saham ASII karena ASII diperkirakan akan mulai membentuk wave v C dari W dengan kenaikan menuju 6.450 selama harga tetap di atas 5.700. Berdasarkan indikator MACD menunjukkan sinyal death cross.
ADVERTISEMENT
Trading buy pada rentang harga 5.700-5.750 dengan target harga terdekat di 6.150,” terang Ivan.
Ivan juga merekomendasikan untuk hold BBCA. Sebab BBCA telah menembus support fraktal 8.350 kemungkinan memperpanjang struktur koreksi wave II menuju zona support 8.150-8.200, Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum. “Buy on weakness pada rentang harga 8.150-8.250 dengan target harga terdekat di 8.550,” kata Ivan.