IHSG Diprediksi Menguat di Akhir Pekan

25 Oktober 2024 7:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan Jumat (25/10). Pada Kamis (24/10) IHSG ditutup melemah 71,01 poin atau 0,91 persen ke posisi 7.716,54.
ADVERTISEMENT
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memprediksi IHSG bergerak dalam kisaran 7.714 hingga 7.806. Sentimen dari rilis laporan keuangan emiten untuk kuartal III masih menjadi pendorong utama pergerakan IHSG, meski ada tekanan dari sentimen global, terutama dari Amerika Serikat (AS).
William menyebutkan bahwa laporan keuangan Q3 emiten memberikan kontribusi signifikan terhadap pola pergerakan IHSG. Meskipun ada dinamika dari agenda politik di AS yang berpotensi mempengaruhi pasar global, ia tetap optimistis bahwa dalam jangka panjang IHSG memiliki peluang untuk menguat.
"Peluang kenaikan masih terlihat dalam pergerakan IHSG jangka panjang, hari ini IHSG berpotensi menguat," kata William dalam prediksinya.
Ia menambahkan, saham-saham yang menarik untuk diperhatikan pada hari ini di antaranya adalah SMRA, PWON, ASRI, BSDE, BBRI, BBCA, BBNI, EXCL, dan KLBF.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memprediksi IHSG kembali melemah.
"IHSG kembali bergerak di bawah MA5, sehingga meningkatkan risiko terbentuknya pola death cross. Oleh sebab itu, penting untuk mewaspadai level support 7.700 pada perdagangan Jumat ini," kata Valdy.
Selain itu, data ekonomi AS yang akan dirilis pada Jumat (25/10) juga bisa memengaruhi pergerakan IHSG. Menurutnya, data durable goods Orders AS untuk September 2024 diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,9 persen secara bulanan, setelah pada bulan Agustus 2024 tercatat 0 perseb. Kondisi ini mengindikasikan melambatnya permintaan konsumen di AS.
Di hari yang sama, rilis data michigan consumer sentiment untuk Oktober 2024 diperkirakan turun ke level 72,9 dari 74,4 pada September 2024. Kedua faktor ini bisa memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan rencana awal untuk memangkas suku bunga acuan sebanyak dua kali sebelum akhir tahun.
ADVERTISEMENT
"Dalam situasi seperti ini, tekanan dari eksternal terhadap IHSG bisa semakin kuat. Namun, rilis data ekonomi AS bisa menjadi penentu apakah tekanan tersebut akan berlanjut atau mereda," ungkap Valdy.
Di sisi domestik, Valdy menjelaskan bahwa pasar juga tengah fokus pada rilis kinerja keuangan emiten kuartal ketiga, yang diawali oleh sektor perbankan.
Valdy merekomendasikan investor untuk membeli saham BRIS, TOBA, TSPC, ESSA, dan GJTL.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.