IHSG Diprediksi Menguat di Perdagangan Terakhir 2024

30 Desember 2024 7:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat layar pergerakan saham di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat layar pergerakan saham di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Senin (30/12). Pada Jumat (27/12), IHSG ditutup turun 29,175 poin (0,41 persen) ke posisi 7.036,571.
ADVERTISEMENT
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memperkirakan IHSG berada di range 6.936-7.123 pada perdagangan hari ini.
"Peluang pergerakan IHSG pada pekan terakhir dan hari perdagangan terakhir di tahun 2024 masih terlihat kekuatan dorongan kenaikan yang sedikit tertahan," kata William berdasarkan risetnya, Senin (30/12).
Kata dia, momentum akhir tahun jika terjadi koreksi minor dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat kondisi perekonomian yang masih cenderung stabil.
"Serta harapan laporan kinerja emiten secara full year yang akan dilansir pada awal tahun akan menunjukkan kinerja yang baik, hari ini IHSG berpotensi menguat," ujar William.
William merekomendasikan saham UNVR, TLKM, TBIG, BINA, BBRI, PWON, ASRI, ASII, BBCA, SMRA, dan JSMR pada perdagangan Senin (30/12).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, analis dari Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG bakal tertahan pada support dinamis MA5 (7031).
“Indikator MACD menunjukkan pergerakan yang sideways. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.000-7.100 pada perdagangan (30/12),” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (30/12).
Menurutnya, dari domestik, pasar menantikan rilis data inflasi bulan Desember (2/1). Inflasi diperkirakan menurun ke level 1,40 persen year on year (yoy) di Desember dari 1,55 persen yoy di November.
Sebaliknya, inflasi inti diperkirakan akan mengalami peningkatan ke 2,60 persen yoy di Desember dari 2,26 persen yoy di November, yang mencerminkan adanya peningkatan harga yang lebih persisten pada barang dan jasa inti.
“Kondisi ini mengindikasikan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan mendasar mengalami tekanan,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Analis Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham INCO, PGAS, AALI, PNLF, BFIN, BRIS dan DOID.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.