IHSG Diprediksi Menguat, Didorong Peluang Suku Bunga The Fed Turun

Warga melihat layar pergerakan saham di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Senin (1/7). Selama sepekan sebelumnya, IHSG naik 2,67 persen menjadi berada pada level 7,063.577, dari level 6.879,978.

Tim riset CGS International Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatannya dengan kisaran support 6.990 dan 6.915, dan resistance 7.140 dan 7.210.

“Lebih rendahnya data PCE inti sehingga memperbesar peluang pemangkasan Fed Fund Rate diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar,” tulis CGS International Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Senin (1/7).

Sementara itu, naiknya beberapa harga komoditas dan kembali berlanjutnya aksi beli investor asing berpeluang menjadi tambahan katalis positif untuk IHSG.

Senada, Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.970–7.100.

Selama 10 tahun terakhir, IHSG hanya mengalami koreksi pada tahun 2015. Sehingga hal ini memberikan probabilitas kenaikan IHSG hingga 89 persen, dengan rata rata kenaikan 1,76 persen.

“Dengan didukung oleh data ekonomi yang akan keluar rasa rasanya, kenaikan pada bulan Juli kemungkinan besar akan terjadi,” kata Pilarmas Investindo Sekuritas.

Saat ini IHSG mulai kembali menemukan ritmenya setelah kembali mengalami kenaikkan hingga melewati pasal psikologis di 7.000. Ini merupakan penguatan minggu kedua setelah sebelumnya selama empat pekan mengalami pelemahan.

CGS International Sekuritas merekomendasikan sederet saham, yaitu ADRO, TLKM, MDKA, BBNI, BBCA dan BRIS. Sedangkan top picks saham dari Pilarmas Investindo Sekuritas antara lain BFIN, CTRA dan SRTG.

***

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.