Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
IHSG Diprediksi Menguat Ditopang Kenaikan Cadangan Devisa
9 Januari 2024 6:59 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memperkirakan IHSG bergerak fluktuatif di atas pivot level 7.250 di Selasa (9/1). Secara teknikal, indikator Stochastic RSI mengindikasikan kecenderungan pullback lanjutan. Di sisi lain, rebound indeks-indeks global berpotensi menopang IHSG pada Selasa.
Dari dalam negeri, posisi cadangan devisa Indonesia naik 6 persen mom ke USD 146.4 miliar per 31 Desember 2023,” kata Valdy, Selasa (9/1).
Cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Dari eksternal, US Non-Farm Payrolls naik ke 216 ribu di bulan Desember 2023 dari 173 ribu di bulan sebelumnya dan lebih tinggi dari perkiraan di 170 ribu.
ADVERTISEMENT
“Kondisi pasar tenaga kerja AS yang solid tersebut tidak mengubah peluang The Fed untuk memangkas suku bunga acuan sesuai antisipasi investor,” ujar Valdy.
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memproyeksi IHSG menguat hari ini. IHSG dapat melanjutkan fase koreksi menuju 7.173 apabila menembus ke bawah 7.239.
“Namun demikian IHSG berpeluang rebound selama masih di atas 7.239 dan diperkirakan akan menguji kembali resisten 7.244,” tulis Ivan dalam risetnya.
Level support IHSG berada di 7.239, 7.173 dan 7.092, sementara level resistennya di 7.422, 7.503 dan 7.606. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish.
Sementara itu, Valdy memberikan top picks saham, investor dapat memperhatikan peluang buy on support pada saham MAPI, AMRT dan trading buy pada TLKM, MYOR, JPFA, BFIN, KLBF.
ADVERTISEMENT
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.