IHSG Diprediksi Menguat, Pelaksanaan Pilkada Salah Satu Pemicunya

Refleksi layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan Selasa (26/11). Pada perdagangan Senin (25/11) IHSG ditutup menguat 122,60 poin atau 1,70 persen ke posisi 7.318,17.

Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengatakan IHSG berpeluang uji level MA200 di kisaran 7.330-7.350. Proyeksi kenaikan IHSG ini didorong oleh penurunan US Treasury Yield tenor 10 tahun yang terjadi pasca kabar nominasi Scott Bessent sebagai US Treasury Secretary.

"Bessent diyakini fokus pada stabilitas ekonomi domestik. Kondisi ini diyakini memperbesar ruang pemangkasan suku bunga acuan the Fed di 2025, mengingat pemangkasan ini merupakan salah satu kebijakan ekspansif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS," kata Valdy dalam prediksinya, Selasa (26/11).

Valdy memperkirakan penurunan Treasury Yield ini dapat meredam capital outflow dan berpotensi memicu capital inflow di pasar modal Indonesia. Selain itu, suksesnya pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November 2024, terlepas dari hasil quick count, juga dipandang dapat menjadi katalis positif bagi inflow tersebut.

Valdy merekomendasikan beberapa saham unggulan, yaitu SMDR, UNVR, PGAS, AMRT, dan INDF.

Sementara itu, Analis Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi kenaikan.

"Peluang pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar dan mulai terlihat menunjukkan kenaikan yang menunggu konfirmasi," ujar William.

Menurut William, meskipun ada potensi koreksi minor, investor dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan akumulasi pembelian. "Hari ini IHSG berpotensi naik," tambahnya.

Saham-saham yang menjadi rekomendasi William untuk perdagangan hari ini antara lain TLKM, HMSP, GGRM, JSMR, KLBF, TBIG, BBRI, dan ASRI.

***

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.