IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Investor Cermati Data Inflasi September 2023

2 Oktober 2023 6:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Senin (2/10). Pada penutupan Jumat pekan lalu, IHSG turun 1,1 persen menjadi 6.939,892 dari 7.016,844.
ADVERTISEMENT
Tim analis Pilarmas Investindo Sekuritas melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.935-6.973, meskipun volatilitas bisa meningkat sehingga berpotensi koreksi.
"Pelaku pasar dalam negeri menanti rilis data indeks manufaktur Indonesia dan data inflasi bulan September 2023 hari ini. Indonesia manufaktur bulan September di prediksi di level 53 lebih rendah dari dari bulan sebelumnya 53,9 atau tumbuh melambat namun demikian masih berada di fase ekspansi,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Selasa (2/10).
Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan, tekanan kondisi global di tengah ketidakpastian kebangkitan ekonomi China tentunya memberikan dampak permintaan luar negeri menurunkan permintaan, namun di sisi lain masih menjadi bukti bahwa ada kenaikan permintaan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Kenaikan permintaan dalam negeri ini memberikan indikasi bagaimana kondisi bisnis membaik di seluruh sektor manufaktur di Indonesia. Kondisi ini memberikan cerminan sektor manufaktur Indonesia terus memperlihatkan momentum pertumbuhan yang kuat.
"Selanjutnya inflasi bulan September diprediksi secara bulanan sebesar 0,12-0,15 persen, secara tahunan inflasi sebesar 2,2 persen-2,25 persen dan inflasi inti secara tahunan diprediksi sebesar 2 persen-2,1 persen," lanjutnya.
Kondisi ini tentunya memberikan laju inflasi dalam negeri masih terkendali atau dapat dikatakan pertumbuhan inflasi masih di area target bank Indonesia dalam sasaran 3,0±1 persen pada sisa tahun 2023.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Sementara itu, Analis Bina Artha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan IHSG masih ditutup di bawah garis SMA-20 pada chart harian dan diperkirakan dapat melanjutkan dengan target terdekat di level 6.861 yang mestinya dapat tercapai apabila IHSG menembus ke bawah 6.900.
ADVERTISEMENT
"Level support IHSG berada di 6.900, 6.861 dan 6.804, sementara level resisten-nya di 7.000, 7.058 dan 7.118. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish," kata Ivan.
Ivan merekomendasikan sederet saham yaitu ITMG, SMGR, dan UNTR. Sementara itu, top picks saham dari Pilarmas Investindo Sekuritas antara lain BIRD, TOBA dan CFIN.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.