news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Jelang Pengumuman Suku Bunga BI

16 Maret 2023 6:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada perdagangan Kamis (16/3). Pada perdagangan Rabu (15/1), IHSG ditutup melemah 13,68 poin (0,21 persen) ke level 6.628,14.
ADVERTISEMENT
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memprediksi IHSG akan berada di rentang 6.600 sampai 6.726. Ia menilai pergerakan IHSG di tengah minimnya sentimen baik dari dalam maupun luar negri masih akan terlihat berada dalam rentang konsolidasi.
Sedangkan pola gerak market regional yang cenderung fluktuatif, demikian juga dengan pergerakan harga komoditas, dalam jangka pendek dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pola gerak IHSG.
"Sedangkan jelang rilis data perekonomian tingkat suku bunga pada hari ini disinyalir belum akan mengalami perubahan akan turut mewarnai pergerakan IHSG, hari ini iHSG berpotensi menguat terbatas," kata William dalam analisisnya, dikutip Kamis (16/3).
Beberapa saham yang direkomendasikan William di antaranya: UNVR, INDF, ICBP, BINA, PWON, CTRA, SCMA, SMRA, BBCA.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Analis Bina Artha Ivan Rosanova mengatakan, berdasarkan indikator MACD, IHSG hari ini menandakan momentum bearish.
Ivan memprediksi level support IHSG hari ini akan berada di 6.617, 6.600, 6.558, dan 6.510. Sementara level resistennya di 6.700, 6.820, 6.890, dan 6.968.
"IHSG diperkirakan akan mengakhiri pembentukan wave b selama masih berada di atas 6.558. Apabila penutupan hari ini masih di 6.617 atau lebih tinggi, maka IHSG dapat segera mengalami rebound untuk mengawali pembalikan tren," kata Ivan.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.