IHSG Diprediksi Menguat Usai Libur Panjang

27 Mei 2024 6:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi naik pada perdagangan Senin (27/5). IHSG ditutup dalam zona hijau atau menguat 36,344 poin (0,51 persen) ke 7.222,382 pada perdagangan Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
Usai libur akhir pekan panjang, analis MNC Sekuritas melihat IHSG masih berpotensi naik tetapi juga masih rawan terkoreksi.
“IHSG menguat 0,51 persen ke 7,222 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. Pada label hitam, posisi IHSG masih rawan terkoreksi dahulu untuk menguji 7,175,” tulis analis MNC Sekuritas dalam risetnya, Senin (27/5).
Kemudian, jika mampu bertahan di atas 7,136 sebagai supportnya, maka IHSG berpeluang kembali menguat untuk menguji 7.309 hingga 7.415.
“Namun, apabila IHSG mampu bertahan di atas 7,179, maka saat ini IHSG sedang berada di awal wave (v),” jelas analis MNC Sekuritas.
Saham-saham yang direkomendasikan analis MNC Sekuritas untuk diperhatikan pada perdagangan Senin (27/5) adalah MARK, PTBA, TLKM, dan UNTR.
Sementara itu, analis Phintraco Sekuritas memandang IHSG akan pullback pada perdagangan Senin (27/5).
ADVERTISEMENT
Secara global, Federal Research kembali menegaskan target inflasi 2 persen year on year (yoy). Hal ini kemudian direspon oleh catatan CME FedWatch Tools mengenai peningkatan peluang dipertahankannya suku bunga acuan pada angka 5,25 persen hingga 5,5 persen pada September 2024. Peluang tersebut meningkat menjadi 49,3 persen.
Sementara, peluang pemangkasan 25 bps tersisa 45,7 persen untuk periode yang sama. “Meski demikian, Nasdaq berhasil rally ditopang kinerja saham Nvidia dalam sepekan terakhir. Sebaliknya, DJIA mencatatkan pelemahan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir,” tulis analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (27/5).
Sentimen global ini kemudian mempengaruhi nilai tukar rupiah yang diproyeksikan akan melemah secara signifikan pada awal pekan terakhir Mei 2024 ini. Kondisi tersebut diperkirakan bersamaan dengan proyeksi capital outflow pada periode yang sama.
ADVERTISEMENT
“Dengan demikian, IHSG rawan pullback di awal pekan. Support terdekat saat ini berada di kisaran 7150,” tambah analis Phintraco Sekuritas.
Pekan ini akan diramaikan dengan data-data ekonomi eksternal, termasuk pertumbuhan ekonomi (2nd estimate) Amerika Serikat pada kuartal I 2024, yang diperkirakan melambat menjadi 1,5 persen dari kuartal sebelumnya sebesar 3,4 persen.
Selain dari AS, Jerman dijadwalkan merilis data inflasi yang diperkirakan naik menjadi 2,4 persen yoy pada Mei 2024, dari bulan sebelumnya 2,2 persen.
“Kondisi ini dapat merubah pandangan pasar terhadap timeframe pemangkasan suku bunga acuan ECB (European Central Bank). (Sementara) pasar Inggris dan AS libur di Senin pekan ini,” jelas analis Phintraco Sekuritas.
Adapun analis Phintraco Sekuritas pada pekan ini memperkirakan beralih ke saham-saham defensif dan saham-saham rate-sensitive perlu diwaspadai. Saham-saham defensif yang direkomendasikan pada perdagangan Senin (27/5) adalah ICBP, INDF, UNVR, JSMR dan PGAS.
ADVERTISEMENT
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.