IHSG Diprediksi Terkoreksi, Pelaku Pasar Cermati Data Cadangan Devisa

5 September 2023 6:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkoreksi pada hari Selasa (5/9). Pada perdagangan Senin (4/9), IHSG ditutup menguat 19,025 poin atau 0,27 persen ke level 6.996,750.
ADVERTISEMENT
Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menyebut stochastic RSI berada pada overbought area. Kondisi tersebut membuat IHSG rawan aksi jual (koreksi) ke kisaran 6.950-6.980 di Selasa.
"Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi data cadangan devisa dan Indeks Keyakinan Konsumen. Cadangan devisa diyakini masih berada di kisaran 6 bulan impor, sementara IKK diyakini masih konsisten di atas 120," kata Alrich, Selasa (5/9).
Dari regional, pasar mengantisipasi data ekspor-impor Tiongkok (7/9) yang diperkirakan masih terkoreksi di Agustus 2023, namun lebih baik dibanding kondisi Juli 2023.
Selain itu, Tiongkok diperkirakan mencatatkan inflasi sebesar 0,1 persen yoy di Agustus 2023, dibandingkan deflasi sebesar 0,3 persen yoy di Juli 2023.
"Kondisi ini diharapkan membangun keyakinan pasar terhadap perbaikan kondisi ekonomi domestik Tiongkok di Agustus 2023," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, tim analis MNC Sekuritas memprediksi IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji rentang area 7.025-7.072. Namun demikian waspadai apabila IHSG belum mampu break resistance 7.008.
"Maka IHSG sudah menyelesaikan wave v dari wave (i) dan rawan koreksi membentuk wave (ii) ke 6.838-6.903," tulis MNC Sekuritas dalam risetnya.
Terkait sentimen di atas, Alrich merekomendasikan saham energi dan basic materials seperti ADRO, PTBA, HRUM, BRMS, UNTR dan INKP dapat diperhatikan. Saham lainnya meliputi SRTG, ESSA, EXCL dan MTEL.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.