IHSG Diproyeksi Fluktuatif Imbas Inflasi Rendah-Manufaktur Kontraksi

3 Desember 2024 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Antarafoto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Antarafoto
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan mengalami tekanan pada perdagangan Selasa (3/12). Pada perdagangan Senin (2/12) IHSG ditutup melemah 67,28 poin atau 0,95 persen ke posisi 7.046,99.
ADVERTISEMENT
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengatakan IHSG telah mengalami breaklow di level 7.100.
"Dengan breaklow 7.100, MACD membentuk death cross dan cenderung memperlebar negative slope," kata Valdy dalam prediksinya.
Ia menambahkan, penurunan inflasi Indonesia ke 1,55 persen yoy pada November 2024 dari 1,71 persen yoy di bulan sebelumnya memicu kekhawatiran terhadap lemahnya konsumsi rumah tangga. Kondisi ini dinilai dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk kembali menembus 5 persen pada kuartal IV 2024.
Sementara itu, indeks manufaktur Indonesia menunjukkan kenaikan terbatas dari 49,2 di Oktober 2024 menjadi 49,6 pada November 2024, meskipun masih berada di level kontraksi. Kondisi ini dianggap belum memberikan dampak signifikan.
Di sisi lain, penguatan indeks manufaktur Tiongkok dari 50,3 menjadi 51,5 pada periode yang sama menjadikan pasar modal Indonesia terlihat kurang menarik dibandingkan pasar regional Asia.
ADVERTISEMENT
Valdy merekomendasikan investor untuk membeli saham PGAS, ISAT, SRTG, UNTR, dan BDMN.
Sementara itu, Analis Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memandang potensi pergerakan IHSG masih memiliki peluang untuk melanjutkan tren kenaikan jangka panjang. Rentang pergerakan IHSG diperkirakan berada di antara 7.011 hingga 7.171.
"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian. Hari ini IHSG berpotensi menguat," jelasnya.
William merekomendasikan sejumlah saham pilihan, seperti BBRI, BBNI, BBCA, BMRI, JSMR, TLKM, UNVR, ASRI, PWON, ASII, dan GGRM, yang dinilai dapat memberikan peluang positif di tengah fluktuasi pasar.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.
ADVERTISEMENT