IHSG Diproyeksi Kembali Melemah, Investor Tunggu Data Neraca Dagang AS

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan kembali melemah pada perdagangan Selasa (7/1). IHSG melemah 83,954 poin (1,17 persen) ke 7.080,474 pada penutupan perdagangan, Senin (6/1).

“Terjadi penyempitan positif slope pada MACD serta indikator Stochastic RSI berpotensi death cross. Sehingga IHSG berpotensi uji support 7.000 di Selasa,” tulis analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (7/1).

Sentimen dari luar negeri, saat ini investor tengah menanti data neraca perdagangan AS di bulan November 2024 yang akan dirilis hari ini, Selasa (7/1). Defisit Neraca dagang AS diperkirakan meningkat menjadi -USD 77,5 miliar di November dari -USD 73,8 miliar pada Oktober.

Sebaliknya, ISM Services PMI atau Indeks sektor jasa AS diperkirakan mengalami peningkatan menjadi 53,5 pada Desember dibandingkan 52,1 pada November.

Sentimen dari kawasan Eropa, inflasi awal Jerman pada Desember 2024 diperkirakan meningkat 20 basis poin menjadi 2,4 persen yoy dari 2,2 persen yoy di November.

“Dengan inflasi inti awal tetap sama dengan bulan November yaitu sebesar 2,7 persen yoy. Kondisi ini dapat mencerminkan harga yang cenderung stabil diiringi peningkatan permintaan,” terang riset tersebut.

Rekomendasi saham untuk diperhatikan sepanjang Selasa (7/1) meliputi CPIN, TAPG, ARTO, JSMR, dan TLKM.

Analis MNC Sekuritas melihat selama IHSG masih mampu berada di atas 6,931 sebagai supportnya, maka posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave B dari wave (2).

“Hal tersebut berarti, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 7,162-7,421,” tulis analis MNC Sekuritas dalam risetnya, Selasa (7/1).

MNC Sekuritas kemudian merekomendasikan saham ACES, INKP, ITMG dan MEDC untuk diperhatikan sepanjang perdagangan Selasa (7/1).

***

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.