IHSG Diproyeksi Melemah, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

14 November 2024 6:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melihat layar pergerakan saham pada gawainya di Jakarta, Kamis (24/2/2022).  Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga melihat layar pergerakan saham pada gawainya di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Kamis (14/11). IHSG melemah terbatas 13,315 poin atau 0,18 persen ke level 7.308,671 penutupan Rabu sore ini (13/11),
ADVERTISEMENT
Analis MNC Sekuritas memandang, selama masih mampu berada di atas 7,182 sebagai area support terdekatnya, maka posisi IHSG diperkirakan sudah menyelesaikan wave (c) dari wave [ii]. Dengan demikian, ke depannya diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji 7,396-7,528 pada skenario hitam.
“Namun, waspadai akan adanya pembalikan arah, di mana IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 6,835-7,065 untuk membentuk wave C dari wave (2) pada skenario merah,” tulis Analis MNC Sekuritas dalam risetnya, Kamis (14/11).
Analis MNC Sekuritas kemudian merekomendasikan saham ARTO, ASII, CMRY, dan PGAS untuk diperhatikan sepanjang perdagangan Kamis (14/11).
Analis Phintraco Sekuritas melihat IHSG mengalami normal pullback usai menguji MA200, disertai dengan pergerakan indikator MACD yang bergerak sideways.
ADVERTISEMENT
“Oleh karena itu, perhatikan level psikologis 7300 pada perdagangan Kamis,” tulis Analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis (14/11).
Sentimen dari sisi global, saat ini pasar tengah menantikan data inflasi produsen Amerika Serikat bulan Oktober, setelah rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat pada Rabu (13/11).
Diperkirakan nilai inflasi akan mengalami peningkatan ke level 2,20 persen secara year on year (yoy) dari level sebelumnya di 1,80 persen yoy pada September.
“Kenaikan ini menandakan adanya tekanan biaya yang lebih tinggi pada tahapan produksi, yang berpotensi mempengaruhi kenaikan harga barang,” terang riset tersebut.
Selain itu, Pemimpin Federal Reserve, Jerome Powell juga dijadwalkan untuk menyampaikan pidato. Pasar berekspektasi Powell akan memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter dalam pidato tersebut. Lebih tepatnya, pasar berharap Powel akan memberikan bocoran terkait pemangkasan suku bunga yang mungkin berlanjut hingga akhir tahun ini, setelah melihat perkembangan data inflasi baik dari sisi konsumen maupun produsen.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, pasar juya tengah disibukkan dengan penantian rilis data Gross Domestik Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PBD) kuartal III estimasi yang kedua Kawasan Eropa. Proyeksinya, GDP akan mengalami peningkatan menjadi 0,90 persen yoy lebih tinggi dari kuartal II sebesar 0,60 persen yoy.
Di sisi lain, data produksi industri justru menunjukkan tren yang berlawanan, sebab data produksi industri pada September diperkirakan akan mengalami penurunan menjadi -1,1 persen yoy. Padahal pada Agustus data produksi industri mencatatkan level positif sebesar 0,10 persen.
“Penurunan ini mengindikasikan adanya tekanan dalam sektor industri, yang berpotensi mempengaruhi pemulihan ekonomi di Eropa,” jelas riset tersebut.
Rekomendasi saham pada Kamis (14/11) meliputi adalah BBNI, BBRI, ASII, ERAA dan ADRO.
ADVERTISEMENT