IHSG Diproyeksi Melemah di Awal Pekan, Investor Simak Laporan Keuangan Q3 2024

28 Oktober 2024 7:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan mengamati layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan mengamati layar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi rawan mengalami pelemahan pada Senin (28/10). IHSG ditutup melemah 21,88 poin atau 0,28 persen ke posisi 7.694,66 pada perdagangan Jumat (25/10).
ADVERTISEMENT
Analis Phintraco Sekuritas melihat IHSG berpotensi mengalami pelemahan lanjutan hingga kisaran support 7.630-7.650 di Senin (28/10).
“Support level tersebut juga berhimpitan dengan MA20. Oleh sebab itu, pergerakan selanjutnya IHSG akan bergantung pada kemampuan IHSG bertahan di atas 7630 atau tidak,” tulis analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (28/10).
Pendorongnya dari dalam negeri, fokus pasar masih kepada kinerja kuartal III 2024. Emiten bank seperti BMRI dan BRIS dijadwalkan rilis awal pekan, diikuti ASII dan ADRO. Selanjutnya adalah consumer related yaitu ICBP dan KLBF jelang akhir pekan. Secara umum, pekan ini diperkirakan sebagai puncak periode rilis kinerja keuangan.
Dari luar negeri, indeks saham AS atau Wall Street ditutup beragam di Jumat (25/10). DJIA dan S&P 500 mengakhiri 6 pekan rally penguatan, sementara rally Nasdaq memasuki pekan ketujuh. Kemudian Nasdaq ditopang oleh antisipasi rilis kinerja keuangan dari perusahaan teknologi besar di pekan ini, di antaranya Amazon, Meta, Microsoft dan Nvidia.
ADVERTISEMENT
“Wall Street dibayangi kondisi U.S. 10-year Bond Yield yang relatif tinggi yaitu 4,24 persen di pekan lalu,” tulis riset tersebut.
Penyebabnya adalah data durable goods orders bertambah 0,4 persen secara bulanan pada September 2024 dan Michigan Consumer Sentimen sebesar 70,5 pada Oktober 2024 yang lebih tinggi dari perkiraan. Sehingga, data-data tersebut memicu keraguan pasar terhadap agresivitas pemangkasan suku bunga acuan the Fed di sisa 2024.
Analis Phintraco Sekuritas juga melihat Pekan depan pasar mencermati indikator-indikator ketenagakerjaan AS yang berpotensi mempengaruhi pandangan pasar terhadap arah kebijakan moneter the Fed di sisa 2024.
“Selain itu, pasar akan merespons indeks manufaktur Tiongkok yang diperkirakan sudah kembali ke atas 50 di Oktober 2024,” terang riset tersebut.
ADVERTISEMENT
Adapun rekomendasi saham untuk diperhatikan sepanjang Senin (28/10) meliputi SMGR, INTP, EXCL dan TLKM.
Analis MNC Sekuritas melihat pelemahan pekan lalu, selama belum mampu break 7,805-7,810 sebagai resistancenya, maka IHSG masih rawan koreksi untuk menguji 7,636-7,676.
“Kami perkirakan, selanjutnya IHSG berpeluang menguat ke 7.810-7.858,” tulis MNC Sekuritas dalam risetnya, Senin (28/10).
Rekomendasi saham meliputi ADRO, BMRI, MAPA, SMGR untuk diperhatikan sepanjang perdagangan Senin (28/10).
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.